Chapter 10

2.4K 383 36
                                    

Hangat

Ringan

Tubuhnya seperti terisi energi yg begitu kuat namun tenang.

Ia mengerjap menatap sekitar tak ada seorang pun di sana.

Renjun?

Ia tersentak langsung duduk mencari Renjun.

"Renjun!" Ia berdiri dengan sempoyongan dan melihat ke sekitar

"RENJUN! DIMANA KAU?" Jisung mulai panik ia tak melihat jejak dimana Renjunya

"Argh"

Sial

Ia kesal, ia marah kenapa ia begitu ceroboh menghadapi tipuan seperti itu, jika ia lebih waspada mungkin ia tak akan tepar seperti ini dan ia tak kan kehilangan Renjun. Ia meninju pohon di sana dengan kesal namun tidak sekuat sebelumnya.

"Jisung..." Suara itu menggema

"Renjun?"

"Jisung.."

"Renjun dimana kau?" Jisung berbalik mengikuti suara itu, ia begitu cemas tapi juga senang, dengan terburu-buru ia memotong dahan-dahan pohon yg menghalanginya namun bukan Renjun yg ia temui tapi seekor rubah ekor sembilan yg sangat besar berdiri di depanya yg tengah terendam air danau.

"Kau..."

"Ini aku. Renjun" Suara itu masih menggema dan Jisung benar-benar terkejut.

Jadi rubah yg begitu cantik yg waktu itu ia temui di sini adalah Renjun?

Tampilan Renjun dalam wujud ini sama cantiknya ketika ia menjadi manusia. Perlahan Jisung mengulurkan tanganya untuk menyentuh kepala rubah itu.

Renjun yg awalnya khawatir Jisung akan memiliki perasaan tidak mau mengenalnya atau menganggap dirinya aneh karena bahkan sang ibu melarang ini itu di depan orang asing atau bahkan orang-orang kerajaan. Yang menyebabkan Renjun berfikir apa orang luar begitu berbahaya atau ada alasan lain?

Ketika Jisung mengulurkan tanganya ia menjadi lega dan perasaanya menjadi tenang. Ia merendahkan kepalanya menyambut tangan Jisung.

"Renjun" lirihnya

Bulu mata itu berwarna merah begitu lentik bahkan dalam bentuk hewan. Jisung mengangkat satu tangannya lagi dan menunduk menempelkan dahinya ke dahi rubah itu. Renjun juga semakin merendahkan badanya mencoba seperti ingin memeluknya.

"Ternyata itu kau.."

"Maafkan aku membuatmu melihatku dalam wujud ini ketika bangun. Aku butuh waktu"

"Apa yg kau katakan. Itu tidak masalah"

"Aku khawatir membuatku terkejut"

"Tidak"

"Renjun.. Apa energi ini milikmu? Rasanya sama ketika pertama kali kau memberikannya padaku"

"Kau mengingat itu?"

"Ya, rasanya hangat dan ringan"

"Syukurlah"

Ketika Jisung masih menikmati menempelkan wajahnya ke bulu halus itu tiba-tiba saja sebuah cahaya menguar keluar dari pelukannya dan Renjun menghilang.

Apa ini?

Jisung melangkah mundur kebingungan dengan cahaya yg muncul tiba-tiba itu.

Splash

Cahaya itu meledak dan tersebar perlahan menghilang tanpa bekas.

Di tengah danau itu tubuh Renjun mengambang dan ia tak sadarkan diri. Yg lebih parahnya tubuh itu telanjang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh mulusnya

Mon Espoir [SungRen] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang