Mohon kebijaksanaanya untuk para pembaca di bawah umur untuk menskip chapter ini. Tapi kalau mau maksa tidak apa-apa, saya suka. /Plak
.
.
.Setiap harinya Jisung menjadi sibuk, setia pagi ia harus mengadakan rapat dengan para petinggi dan juga menyambut tamu dari kerajaan lain untuk membangun kembali kerajaannya.
Meskipun sibuk ia tak akan melewatkan jam-jam untuk menjenguk Renjun di kamarnya. Ia memberi energi miliknya untuk perkembangan janin dalam perutnya dan juga untuk memulihkan kesadarannya.
"Apa ada cara yg lebih efektif? Aku tidak tahan, aku ingin dia cepat sadar dan kembali padaku"
"Ada Yang Mulia"
"Apa itu?" Ketidak sabaran sangat jelas dalam suaranya
"Maaf sebelumnya... Anda bisa melakukan hubungan lebih intim dengannya, layaknya suami istri"
"APA?!"
Penasihat itu langsung bersujud meminta pengampunan "Maafkan hamba Yang Mulia, maksud hamba berbagi energi memang efektif tapi jika energi itu berwujud seperti darah, air liur, dan sperma akan jauh lebih cepat untuk di serap tubuh"
"Jadi maksudmu aku harus bercinta dengan permaisuri dalam keadaan koma. Apa kau gila?"
"Tidak ada cara lain Yang Mulia. Hanya ini cara yg dapat saya pikirkan"
Jisung memijit pelipisnya merasa pening, hatinya sakit mendengarnya, itu seolah olah ia menjadi cabul dan memperkosa istrinya sendiri ketik ia tak sadarkan diri.
🦊🐭🦊
"Keluar!" Semua meninggalkan ruangan menutup pintu menyisakan Jisung dan Renjun.
Satu persatu Jisung menanggalkan pakaianya menyisakan celana putih tipis. Naik ke atas ranjang Jisung menyibak selimut lalu duduk di antara kaki Renjun dan memposisikan kaki Renjun untuk mengangkanginya. Menekuk lutut Renjun menyimpanya di atas pahanya.
Gerakannya lambat tapi pasti, matanya penuh tekanan tapi penuh harapan. Satu persatu juga ia melepas baju Renjun menjadikanya telanjang bulat di depannya. Terpesona oleh tubuh indahnya Jisung mendongak menarik nafas kasar. Ini bukan pertama kalinya tapi bercinta dengan orang koma seperti orang mesum yg bejad. Ini sama sekali tidak pantas.
Ah sialan. Apa ini baik-baik saja
Tangan Jisung yg besar menangkup pipi Renjun, ibu jarinya mengusap ujung matanya. Tangannya bergerak ke leher dan turun ke dada, merasakan di bawah telapak tangannya bahwa dada itu mulai gemuk dan berisi, sangat lembut dan empuk. Tak tahan ia meremas kedua dada itu bersamaan, menggoda putingnya yg bergesek dengan telapak tangannya yg kasar, ujung kukunya menggaruk putingnya agar mengeras, memilinnya lalu mencubitnya dengan keras sampai warnanya benar-benar berubah menjadi merah cerah.
"Eung"
Gerakan Jisung terhenti dan ia menatap wajah Renjun, apa tadi ia salah dengar.
Mata Renjun tak ada tanda-tanda akan terbuka tp dia dengan jelas mendengar lenguhan Renjun barusan.
Ada harapan di matanya, ia melanjutkan kegiatannya. Mencondongkan tubuhnya untuk mengulum puting yg sudah mengeras, di permainkan oleh lidah panasnya dan dengan gemas ia gigit lalu ia jilat bekas gigitan itu. Semua itu berulang ia lakukan di dalam mulutnya.
Tangan besarnya meluncur ke bawah mencari mainan baru. Benda keras terus menusuk perutnya, ia menyentuh milik Renjun dan menekannya.
"Agh" lenguhan lemah keluar dari bibir Renjun membuat Jisung bersemangat
Ini benar-benar bekerja.
Miliknya juga sudah diambang batas, rasanya sesak dan sakit, tapi ia tidak ingin menyakiti Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Espoir [SungRen] || END
FantasyHuang Renjun, adalah harta yg tak sengaja ku temukan Harapanku untuk hidup ada padamu, jadi kumohon jangan pergi -js BxB Park Jisung dominan Huang Renjun submisif Jangan salpak ya sayang!!! #1 [SungRen] • 223 #5 [Renjun] • 26.5k #7 [NCT] • 9...