Jisung menghempaskan pedangnya ke atas memenggal musuh di depanya. Ia kembali menempelkan punggung pada Jeno untuk berjaga-jaga.
Jeno melepas jubahnya yg sudah koyak dan melepaskan beberapa kancing atasnya agar lebih leluasa bergerak.
"Aku sudah selesai di sini"
"Yeah aku juga. Ayo ke aula utama"
"Ya"
Sayap keduanya mengepak menghempaskan puing-puing bangunan di sana dan mendarat dengan mulus di aula utama.
"Tunggu" Jeno menghadang Jisung dengan lengannya kemudian menariknya ke belakang tubuhnya
"Ada apa?"
"Energi jahat"
"Kalau begitu kita harus cepat" Jisung kembali menerobos namun di tahan oleh tangan Jeno.
"Tunggu. Kita selidiki dulu"
"Tapi ayah-"
"Menurutlah" suara Jeno yg tegas dan dingin membuat Jisung terdiam dan menurut.
Di dalam sana Jaehyun tengah bertarung, keduanya seimbang. Mungkin karena Jaehyun sudah terbakar lebih dulu menjadikan kekuatan keluar tanpa kontrol.
Kedua terluka parah dan terengah kelelahan.Jeno yg menatap dari luar mengamati pertarungan itu untuk mencari celah. Sebelum Jisung menepuk pundaknya dan Jeno menoleh.
"Kakak. Ibu- maksudku Ratu Taeyong di sana"
Ibu?
Jeno menoleh kearah yg di tunjukan Jisung. Jantungnya serasa berhenti berdetak, nafasnya tercekat dan ia menggemeratakan giginya hingga menimbulkan bunyi. Matanya perlahan memerah lalu menunduk dalam menyembunyikan tangisnya.
Jisung mengerti perasaanya dengan kaku ia menepuk pundaknya.
"Akan ku bunuh bajingan itu" suaranya sedingin es penuh kebencian. Ia langsung melompat ke arena pertarungan antara naga dan phoenix.
"Tunggu- ah sial"
Jisung gelagapan. Bukan kah tadi dirinya yg tidak sabaran dan di suruh diam lalu kenapa kakaknya yg jd hilang kontrol dan bertindak bodoh.
"Jeno apa yg kau lakukan!?" Jaehyun terkejut karena Jeno tiba tiba saja berada di antara mereka. Wajah marahnya menatap Yuta berdiri di depan Jaehyun.
"Cepat minggir"
"Tidak. Ibu terbunuh oleh bajingan ini"
"Aku tau. Sekarang minggir kau bisa terluka"
"Tidak a-"
"AWAS" Jaehyun menarik tubuh Jeno melemparnya ke samping
Jeno tersungkur dan berbalik
Deg.
"A-ayah"
"AYAH" Jisung terbang menghampiri mengeluarkan bola api dari tangannya membuat Yuta terbanting ke dinding. Tubuhnya terbakar dan Yuta tak sadarkan diri sementara.
Jisung dan Jeno mendekat ke arah Jaehyun yg kini duduk tak berdaya dengan dada yg berlubang dan mengeluarkan darah.
"Ayah"
"Uhuk dengarkan baik-baik" Jaehyun menarik kedua tangan mereka. Perlahan ia bernafas agar suaranya bisa di dengar oleh keduanya
"Bakar tubuhku bersama Taeyong. Jiwaku akan membuatnya abadi dan dia bisa kembali pada kalian" ia menekan dadanya untuk tetap berdetak beberapa saat.
"..Juga maafkan aku karena terlalu keras pada kalian. Terutama untukmu Jisung. Maafkan ayah yg membuatmu tumbuh sendirian bahkan menyingkirkan orang paling berharga untukmu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Espoir [SungRen] || END
FantasyHuang Renjun, adalah harta yg tak sengaja ku temukan Harapanku untuk hidup ada padamu, jadi kumohon jangan pergi -js BxB Park Jisung dominan Huang Renjun submisif Jangan salpak ya sayang!!! #1 [SungRen] • 223 #5 [Renjun] • 26.5k #7 [NCT] • 9...