Dalam kamar yg hening itu Jisung duduk diam menatap Renjun yg tengah terbaring. Kamar yg beberapa saat lalu kacau kini kembali tenang. Jisung menunduk memijit pelipisnya lalu menghela nafas, ia lelah.
Denyutan di lehernya terasa perih, ia menyentuhnya dan darahnya belum mengering, menggosok ujung jarinya yg terkena darah ia menatap bibir Renjun. Jakunnya bergulir, matanya meredup.
Beberapa saat yg lalu bibir renjun penuh dengan darah dan warna merah menempel di bibirnya, ia tahu ia sudah gila menganggap darah itu membuat bibirnya menjadi seksi juga cantik, dan hampir kehilangan kendali karenanya.
Tok tok
Matanya melirik tidak suka kearah pintu itu "Siapa?"
"Maaf Yang Mulia. Pangeran Jay ingin bertemu dengan anda" Jawabnya dari balik pintu
Jisung kembali menatap Renjun. Ada perasaan tidak ingin beranjak, seperti ia sedang di tahan "...Aku akan menemuinya"
"Baik"
🐭🦊🐭
"Ada apa?" Jisung melangkah dengan malas
"Hey kenapa raut wajahmu begitu?"
"Kenapa dengan wajahku?"
"Seperti kau malas menemui ku" Jay tentu saja hanya menerka dengan gurauan
"Jika sudah tahu enyahlah" ia duduk dengan nyaman di kursinya, melipat kakinya lalu bersandar
Jay tidak menyangka itu sungguhan "Ck tidak bisakah kau berpura-pura sedikit"
Jisung menatap sahabatnya dengan senyuman "Sayangnya tidak"
"Wah brengsek"
"Katakan ada apa?"
"Soal kemarin. Apa yg sebenarnya terjadi?"
Jisung melihat keluar jendela jarinya mengetuk meja di sampingnya "Aku juga tidak tahu. Kekuatan mengerikan seperti apa yg sedang menunggu kita di luar sana"
"Aku hampir tidak bisa melawannya"
"..."
"Yang Mu-"
"Jisung!"
"Baik. Jisung kau tau siapa Renjun?"
Jisung menatap heran pada Jay, kenapa ia tiba-tiba saja menanyakan soal Renjun
"Tidak"
"Tidakkah kau merasa aneh. Semenjak kau bertemu dengannya kau mendapat 'kejutan' setiap hari"
Setelah di pikir lagi itu memang benar. Identitas Renjun tidak biasa, ia hanya tidak mengetahuinya. Tiba-tiba saja ia teringat buku itu "Tunggu disini. Ada yg ingin aku tunjukan padamu"
Jisung menyerahkan buku yg sebelumnya ia baca "Apa kau tahu buku ini?"
"Luar biasa. Darimana kau dapat buku ini?"
"Hanya tidak sengaja menemukanya di perpustakaan"
Jisung menatap buku itu "Siapa penulisnya?"
"Arthur Qian" Jay sibuk meneliti buku yg berada di tanganya
"Aku belum pernah mendengarnya"
"Itu hanya nama samaran. Dia adalah penulis yg hebat, setiap tulisan yg di tuangkan di buku adalah hal yg dia lihat oleh matanya. Dengan kata lain adalah hal nyata"
"Jadi kisah itu benar-benar terjadi?"
"Aku tidak tahu. Tapi yg pasti bukankah rubah ekor sembilan itu sudah musnah, bahkan Raja terdahulu sendiri yg membunuhnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Espoir [SungRen] || END
FantastikHuang Renjun, adalah harta yg tak sengaja ku temukan Harapanku untuk hidup ada padamu, jadi kumohon jangan pergi -js BxB Park Jisung dominan Huang Renjun submisif Jangan salpak ya sayang!!! #1 [SungRen] • 223 #5 [Renjun] • 26.5k #7 [NCT] • 9...