Chapter 35

1.7K 223 47
                                    

"Di masa depan biarkan aku yg menjagamu"

Seperti malam musim panas, ekor capung menyentuh permukaan danau yang tenang dan riaknya menggetarkan lebih dari sekedar air tenang. Dalam keheningan, ia tak dapat mengetahui emosi apa yang mendorongnya atau apakah ini hanya tindakan di bawah sadarnya. Chenle mendekat mengulurkan tanganya ingin meraih rahang tegas itu.

"Yang Mulia Junghyuk"

".../..."

Seketika Chenle menarik kembali tanganya dengan kecepatan kilat dan berbalik menatap danau memunggungi mereka.

Junghyuk langsung menoleh pada pengawal "Ada apa?"

"Permaisuri Renjun meminta anda datang bersama Yang Mulia Chenle"

"Ibu?.. baiklah. Kau bisa pergi"

Pengawal itu membungkuk lalu pergi.

Junghyuk terdiam sesaat lalu tersenyum tipis, ia berbalik menatap pundak Chenle, lehernya memerah merambat hingga telinga dan mungkin saja sang empu tak tau kalau dirinya dalam kondisi selucu itu.

Tak ingin mempermalukan orang di depanya, Junghyuk sangat menghormati Chenle ia menahan senyumnya lalu memanggilnya.

"Paman"

"E-eoh ada apa?"

"Ibu ingin bertemu denganmu. Kita kembali bersama"

"Baiklah"

Dengan gerakan kaku Chenle melangkah di ikuti Junghyuk di belakangnya.

🦊🐭🦊

Di taman, tempat favoritnya ia duduk dengan tegak dan anggun, ujung bajunya menari-nari tertiup angin, rambut peraknya melambai-lambai seperti awan yg bergerak di langit. Definisi ini adalah orang itu begitu indah.

"Salam pada Permaisuri"

Renjun menoleh tersenyum lembut menyambut Chenle lalu berdiri.

"Duduklah"

"Aku merasa sangat terhormat Yang Mulia"

Renjun terkekeh menepuk tangan Chenle ringan "Sudah jangan bermain-main lagi"

Keduanya tertawa ringan mengabaikan lelaki yg sedari tadi menatap keduanya di luar paviliun.

"Untuk apa kau berdiri di sana. Duduklah"

"Maaf Yang Mulia, Junghyuk masih harus berlatih pedang setelah ini"

"Kau ini apa tidak lelah? Jangan terlalu keras, eoh"

Junghyuk menggeleng lalu tersenyum "Aku ingin melampaui Yang Mulia Jisung. Jadi harus lebih bekerja keras"

"Kau sudah seperti dia"

"Tidak. Kemampuanku masih rendah aku tidak bisa di bandingkan dengan Yang Mulia"

Renjun bangkit dari duduknya lalu menghampiri putranya, menepuk bahunya lalu menyentuh pipinya.

"Dia kuat karena orang di sekitarnya, dia bisa berdiri kokoh dengan pondasi kepercayaan rakyatnya. Kekuatan bukan sekedar bela diri tapi hati dan pikiran. Perlahan saja"

"Nasihat Permaisuri akan Junghyuk ingat"

"Pergilah" sebelum berbalik Junghyuk melirik ke arah Chenle menatapnya sebentar lalu berlalu.

Renjun terdiam lalu berbalik menatap Chenle yg kini tengah menatap meja dengan kosong.

"Chenle"

"Ya?

Renjun duduk di depan Chenle menyesap tehnya.

"Waktu cepat berlalu, rasanya baru kemarin aku mengandungnya dengan penuh perjuangan dan melahirkannya dengan bertaruh nyawa, sekarang ia sudah tumbuh sebesar ini. Bagaimana waktu bisa begitu cepat bergulir?" Pandanganya menerawang jauh ke depan.

Mon Espoir [SungRen] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang