SMA PTJ (SlowUp)

Mengada

Park Jonggun marah-marah di kelas 11 IPA.

"Mana Lee Jihoon! Kalian jangan bohong! Ayo, keluarin dia! Di lemari?! Di tempat sampah?! Mana dia!!!"

Kim Gimyung dan Seo Seongeun menahan kedua tangan Jonggun. Han Sinwoo berusaha menjelaskan, bahwa Lee Jihoon sedang tidak ada di kelas.

"Hari ini dia lagi izin! Ada endorse chiki!" Seru Sinwoo, "nggak ada yang ngumpetin dia!"

"BOHONG! Dia pasti lagi ngetawain gua karena kalah kemarin! Keluar lu, Jihoon!" Bentak Jonggun di ruang kelas.

"HEH BUTEK PRIK," Sahut Seongeun, "DIBILANG JIHOON ITU LAGI NGENDORSE CHIKI! TADI PAGI DIA KELUAR!"

Jonggun masih mengamuk tidak jelas.

Wang Ochun menatap dari pintu kelas dengan jengah. Sedikit lelah dengan kelakuan siswa-siswa yang macam binatang itu. Dia sedang membagikan kertas yang diberikan Jay pada seluruh siswa.
"Daripada kalian ngegoblok terus, mending liat kertas pengumuman yang gua bagiin. Ada rotasi kamar tuh."

Jonggun langsung mengalihkan pandangan, merebut kertas yang sedang dipegang Chae Wonseok.
"Apaan (sih), untung gua (udah selesai) baca."

Jonggun mencari-cari namanya di list.
Ketemu.

Kamar 84
1. Park Jonggun
2. Kim Jungoo
3. Chae Wonseok
4. Lee Jihoon

"INI APAAN BGSD?!?!?!?!" Teriak Jonggun sekali lagi, tidak terima. "Kok ada Jihoon sih? Wah gak bener ini, gak bener! Kenapa gua gak sama Jungoo aja?"

Kim Gimyung tertawa. "Bagus dong. Jadi kalian gak berduaan terus, Hubungan terlarang itu gak boleh. Jungoo bilang lu orangnya mesum, makannya kamarnya dirotasi!"

"Wah, di kamar kita ada Wang Ochun!" Ujar Sinwoo bahagia. "Nanti kalau Seongeun kumat, dia bisa ngobatin!"

Wang Ochun tertawa kecil. "Boleh banget!"

Jonggun masih membaca. "Jay tetep sama Hyungseok, gak adil!"

"Suka-suka dia dong, anak kepsek dilawan," ujar Seo.

Jonggun keluar dari kelas XI IPA dengan langkah kasar. Dia marah.

Sesampainya di pintu, dia melihat Jungoo sedang berjalan berdampingan dengan Lee Jihoon.

"TUHKAN BEHENGSEQ KALIAN SEMUA! TUH JIHOON ADA DI SINI! KALIAN SEMUA PENIPU!!!"

Jonggun menarik tangan Jungoo dengan kasar, namun langsung ditepis olehnya.
"Apa-apaan lu? Lee Jihoon baru pulang ngendorse! Gua dikasih chiki nih sama dia. Emang elu, gak pernah traktir?"

Seongeun langsung melesat ke arah pintu. Dia suka keributan.

"Lu kok sensi banget sih sama gua?" Tanya Jonggun, meminta kejujuran Jungoo. "Katanya lu mau temenan sama gua? Katanya lu sahabat gua? Tapi apaan? Palsu!"

"Elu yang palsu, goblok," balas Jungoo pedas, "udah ditemenin sampe sekarang, malah mau nyari temen lain. Mana gua ga digubris, lagi. Tolol."

Jonggun teringat, satu hari sebelum lomba tarik tambang dia memang mengacuhkan Jungoo karena fokus melihat brosur lomba. Jonggun sibuk membayangkan apa yang terjadi jika ia memenangkan hadiah utama.

Hal itu membuat Jungoo sedikit kesal, karena Gun sampai lupa makan dan mandi. Namun ketika diingatkan, Jonggun malah marah. Bahkan Jonggun sempat beberapa kali membentak dan mengeluarkan kata-kata kasar.
Kata-kata yang sama yang dulu dia gunakan untuk membully Jungoo di SMP.

"Bukan gitu maksud gua, gua kemarin cuma gak fokus! Iya gua tau gua salah, tapi beneran, gua ga ada maksud buat ngebentak elu!" Jelas Jonggun membela diri.