Pukul 9 malam, seluruh siswa di asrama putra sudah berkumpul dan berbaris teratur di lapangan belakang.
Kebanyakan dari mereka sudah siap dengan wajah segar, terlihat baru bangun tidur. Mereka yakin dengan sangat bahwa malam ini akan menjadi malam yang panjang, dan bisa saja mereka tidak tidur.
"Semua, tolong diam," ujar Sophia dengan suara soprannya yang berat. "Kalian akan saya bagi menjadi dua kelompok."
Sophia membalik papan tulis putih berukuran sedang yang sedang dibawanya. Terlihat nama-nama yang dibagi menjadi dua bagan tabel.
"Silakan kalian lihat dengan teliti. Sekarang pukul sembilan malam, kalian tolong jangan terlalu berisik. Nanti mengganggu warga."Para siswa mendesas-desus seperti ular sambil menempelkan jari telunjuk ke bibir, mengisyaratkan diam satu sama lain. Sophia lanjut menjelaskan.
"Di sekolah sudah saya sebar pos. Ada tiga pos yang memiliki rintangan, tugas kalian adalah untuk melewati rintangan itu. Tenang, saya sudah meminta beberapa teman saya dan para siswi untuk menguji kalian atas perintah tuan Hong."Mereka mengangguk paham.
"Ya, silakan baris menjadi dua kelompok!"
Instruksi dari Sophia segera mereka kerjakan.
"Kalian ingat, saya akan memberi hadiah pada siswa yang menemukan tumbal pada permainan sebelumnya," tambah Sophia.
"Hadiahnya... ini. Silakan yang merasa berhak, maju," ujarnya sambil membuka tas ransel yang dibawanya. Sophia lalu memberikannya pada keempat penemu, yaitu Sinwoo, Zin, Hyungseok dan Jay.
Lembaran kertas?
Zin yang masih belum sembuh dari trauma akan hantu, menahan umpatan di dalam hati. "Kenapa hadiahnya cuma kertas? Gak niat amat!"
Han Sinwoo menyenggol lengan Zin. "Gak sopan," ujarnya.Sophia mendekat ke telinga Zin.
"Ini isinya kunci jawaban. Kamu jangan meremehkan kertas ini."Zin menelan ludah, takut.
"Baik semuanya," lantang Sophia, "jika lima orang dari satu kelompok bisa sampai terlebih dahulu, maka kelompok itu bisa dikatakan sebagai pemenang. Kalian harus bekerjasama kali ini, jangan sampai kalah. Karena pasti ada konsekuensi untuk kelompok yang kalah. Ada pertanyaan?"
Seong Yohan mengangkat tangan.
Sophia melihat tangan yang teracung. "Iya, kamu yang angkat tangan?"
Yohan menurunkan lengan. "Kak, ini gak bawa apa-apa? Cuma badan aja?"
"Ya, benar. Karena lokasinya di sekolah, kalian tidak akan tersesat. Sebenarnya saya berharap permainan selesai sebelum jam dua belas malam, karena tugasnya mudah," jawab Sophia.
Kita intip dua barisan siswa di depan.
Di sisi kiri, ada Zin Lee, Han Sinwoo, Lee Jihoon, Kim Gimyung, Jang Hyun, Park Jonggun, Chae Wonseok dan siswa-siswa lainnya. Kita menyebutnya kelompok 1.
Di sisi kanan, ada Kim Jungoo, Park Hyungseok, Hong Jay, Wang Ochun, Seo Seongeun, Seong Yohan, dan lainnya. Kita menyebutnya kelompok 2.
Sophia sebenarnya sudah tahu dari awal, kelompok siapa yang akan menang. Tapi dia diam, ingin melihat usaha seperti apa yang akan dikerahkan kelompok lawan. Apakah nantinya akan berhasil melawan kelompok yang Sophia pilih?
Ya. Kelompok yang Sophia yakini kemenangannya adalah kelompok yang berisi orang 'kuat'.
Sophia membagikan kertas fotokopian bergambar peta kepada para siswa.
"Silakan kalian perhatikan posnya. Usahakan dua kelompok jangan menempati pos yang sama. Ya, agar tidak terjadi keributan. Saya dengar sempat ada siswa yang membuat angin puting beliung di sini."Tidak ada yang bicara. Mereka sudah berusaha melupakan kenangan buruk itu.
"Baik, pada hitungan ketiga, silakan kalian pergi ke gedung sekolah," ujar Sophia menginstruksikan.
"Satu..."
Para siswa bersiap.
"Dua..."
Hyungseok menggenggam erat peta di telapak tangannya.
"Lima!"
Tanpa sadar, beberapa siswa–termasuk Seongeun–sudah berlari menuju sekolah.
"Tunggu dulu goblok," Gimyung menarik tangan Seo, "itu tadi lima bukan tiga!"
"Elu yang goblok," ledek Seo, "berapapun angkanya kalo udah sampe posisi tiga ya namanya hitungan ketiga! Anak mafia kok otaknya geser."
Seongeun menghardik lengan Gimyung. "Dah, minggir, lu! Gua gak bakal kalah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA PTJ (SlowUp)
Fanfiction"Aku suka makan bakpia ... karena BApak aKu maPIA hehehe!" - Seo Seongeun Karakter milik Park Taejoon. Judul Manhwa : Lookism -> Warning : Mengandung kata kasar, kata tidak baku, kekerasan, bromance, romance, bau duit Jay dan kebodohan Seo Seongeun...