Happy Reading🙏🙏
Kara berjalan dengan langkah lunglai menuju tempat tidur, seluruh tubuhnya terasa begitu lelah dan letih. Setiap hari pekerjaan rumah yang harus dikerjakannya seakan tidak pernah ada habisnya. Wanita yang sudah tampak letih itu melirik jam digital yang diletakkan di atas meja kecil yang berada di samping ranjang. Jam menunjukkan pukul 22:00 malam, pantas saja dia merasa sudah sangat mengantuk.
Kara melirik pria yang berbaring di sisi ranjang, pria itu terlihat masih asik dengan ponsel di tangannya. Pria itu adalah Andra, suaminya. Mereka sudah menikah selama 5 tahun. Kara hanya bisa menghela nafas sedih melihat suaminya yang jelas-jelas mengacuhkan kehadirannya.
Kara terlalu lelah untuk berkeluh kesah, jadi dia lebih baik segera berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal, bersiap untuk tidur sambil memunggungi suaminya. Kara tidak peduli apa yang membuat suaminya terlihat begitu sibuk dengan ponselnya itu. Tubuhnya sudah sangat lelah dan butuh istirahat, dia hanya mau tidur, hanya itu saja.
Baru juga beberapa menit memejamkan matanya, Kara merasakan ada pergerakan di sisi ranjang suaminya. Tampaknya suaminya bergeser mendekati Kara.
"Kamu sudah mau tidur sayang?" tegur Andra sambil meletakkan tangannya di Pundak Kara dan menggoncang-goncang tubuh istrinya.
"Hmmm....." Kara menjawab tanpa membuka kelopak matanya yang smasih terasa berat untuk terbuka.
"Kenapa sayang? Kamu kecapean?" Suaminya sekarang terlihat penuh perhatian sambil menarik tubuh Kara agar menghadap padanya. Mau tidak mau tubuh Kara jadi berbalik menghadap Andra dan membuka kedua matanya.
"Iya. Aku cape banget mas." ujar kara dengan suara serak masih dengan mata mengantuk.
"Kalau begitu tidurlah. aku masih ada beberapa hal yang harus aku kerjakan dulu" ujar Andra sambil mengacungkan benda pipih di genggamannya.
Kara hanya menjawab dengan anggukan kemudian berbalik memunggungi suaminya, matanya kembali dipejamkan,dia butuh istirahat dari segala rutinitas yang melelahkan hari ini. Mungkin karena terlalu lelah Kara langsung jatuh terlelap dalam tidurnya.
Tapi belum lama Kara jatuh terlelap, lagi-lagi Kara terbangun oleh sesuatu yang menggerayangi tubuhnya sehingga mengusik ketenangan tidurnya. Kara merasakan ada sesuatu yang menggerayangi kedua payudaranya.
"Mas..?"
Kara menebak tangan siapa yang menyelinap masuk ke dalam pakaiannya dan menggerayangi kedua payudara di dalam sana. Suara Kara terdengar serak dan berat karena baru terbangun dari tidur.
Nafas hangat menerpa tengkuk Kara, hidung Andra mengelus dan menggelitik belakang telinga Kara.
"Maaf kamu jadi membangunkanmu. Aku tiba-tiba kepengen. Sudah lama kita tidak melakukan ini" ujar Andra dengan suara berat, nafasnya sudah memburu menandakan nafsu birahinya yang sedang bergejolak dan butuh penyaluran. Kepala Andra terus menyerusuk ke belakang kuping dan leher Kara, bibirnya yang basah mengecupi setiap inci tubuh Kara yang bisa dijangkau oleh bibir itu.
Bibir Andra terus bergerilya merangsang titik-titik sensitif Kara. Sedangkan kedua tangannya sudah menyibak pakaian Kara keatas dan juga sudah menyingkirkan bra yag dikenakan Kara.
"Ahhh.." Andra mendesah nikmat saat merasakan kekenyalan kedua payudara Kara yang berada dalam remasannya.Kedua tangannya terus meremas-remas dan memainkan putting dada Kara.
Andra terus menyerang Kara dengan tangannya yang aktif, Dia membalik tubuh Kara agar menghadap padanya. Kemudian bibirnya langsung melumat bibir Kara dengan penuh nafsu. Lidahnya memaksa Kara membuka mulutnya agar lidahnya bisa masuk dengan leluasa ke dalam rongga mulut Kara.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIGID !!
RomanceKehidupan rumah tangga Kara dan Andra berubah drastis sejak mereka kehilangan putri tercinta mereka yang baru berusia 4 tahun dalam sebuah kecelakaan tabrak lari. Kejadian tersebut membuat Kara sangat terpukul apalagi suaminya justru menyalahkan Ka...