Bab 17 Siapa Dia?

442 25 6
                                    

Happy Reading☺️🙏

Kara menaiki taksi online untuk tiba ke tempat tujuannya. Sejak mama mertuanya pindah ke rumah. Semua kendaraan Kara dijual oleh mertuanya dengan alasan penghematan. Jika mau pergi ke suatu tempat Kara disuruh naik angkutan umum saja atau bahkan disuruh jalan kaki.

Taksi yang ditumpanginya berhenti di sebuah restoran yang megah. Banyak mobil mewah yang terparkir di parkiran restoran itu, menunjukkan betapa bergengsinya restoran ini.

Kara menemukan mobil mertuanya sudah terparkir di area parkiran yang dia lewati, dan juga sempat melihat supirnya berada tidak jauh dari mobil dan sedang mengobrol dengan seseorang. Artinya Kara sudah tiba di tempat yang benar. Tadi dia sempat ragu dan takut bahwa dirinya telah salah tempat.

Kara berjalan menuju ke pintu masuk, seorang pegawai yang berdiri di depan pintu masuk menyambutnya.

"Selamat datang Nona, Reservasi atas nama siapa?" sapa pegawai itu dengan ramah.

Kara termangu sejenak, ternyata untuk makan disini harus reservasi terlebih dahulu. Dia harus mencari cara agar bisa masuk. Kara mengintip isi dalam restoran mencari-cari targetnya.

"Apakah tidak bisa langsung masuk saja?" tanya Kara sambil matanya mengitari seisi restoran.

"Maaf, tidak bisa Nona, hanya yang sudah reservasi yang boleh masuk" ujar pelayan itu sambil sedikit membungkuk meminta maaf.

"Hmmm...sebenarnya teman saya yang  reservasi, seharusnya dia sudah datang" gumam Kara dengan tetap bersikap tenang. Matanya celingak celinguk mengintip ke dalam ruangan pura-pura sedang mencari teman yang dia maksud.

Kara akhirnya melihat sekelompok wanita yang tengah duduk memenuhi sebuah meja yang dijajarkan memanjang, mereka tampak asik mengobrol satu sama lain. Terlihat sosok Dessy duduk diantara rombongan itu.

Kemudian mata Kara menangkap sebuah meja yang terletak tidak jauh dari tempat duduk Dessy yang hanya ditempati oleh satu orang saja. Tempat yang strategis untung menguping dan memata-matai.

"Ahhh... itu teman saya. Dia sudah ada disana" 

Kara berujar sambil menunjuk ke arah meja yang dia maksudkan, Si pegawai mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Kara. Sebelum pegawai itu menanyakan pertanyaan lebih lanjut, Kara berpura-pura sedang terburu-buru agar pegawai itu tidak banyak bertanya.

"Saya sudah sangat terlambat. Saya bisa kesana sendiri, teman saya pasti akan sangat marah jika saya tidak segera kesana" seru Kara berpura-pura panik. Dan dengan cepat masuk begitu saja dan berjalan menuju meja yang dia maksud.

"Tunggu Nona" pegawai itu mencoba mencegah Kara.

Kara mengabaikan panggilan pegawai itu, dan bergegas berjalan menghampiri meja itu, yang letaknya dekat dengan tempat duduk Dessy.

"Hai, maaf aku terlambat.." Seru Kara sambil tersenyum sok akrab pada penghuni meja itu, untuk meyakinkan pegawai tadi bahwa orang ini benar-benar temannya.

Sepertinya Kara berhasil meyakinkan pegawai itu karena pegawai itu mengurungkan niatnya untuk mencegat Kara.

Setelah usahanya berhasil Kara  langsung mengambil tempat duduk di hadapan si pemilik meja yang ternyata adalah seorang pria. untung saja posisi duduknya membelakangi mertuanya sehingga Dessy hanya dapat melihat punggungnya.

"Siapa kamu..?" Ujar pria yang duduk di hadapan Kara dengan tidak suka. Pria itu tampak merasa terganggu karena tiba-tiba saja ada seorang wanita bersikap sok akrab dan dengan seenaknya duduk di mejanya.

"Maaf, ijinkan saya duduk di meja ini." Bisik Kara sambil melirik ke arah belakang untuk mengamati gerak-gerik Dessy.

"Anda bisa melanjutkan makan anda. Saya tidak akan mengganggu anda. Saya hanya akan numpang duduk saja" Ujar Kara.

FRIGID !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang