Bab 10 Pertemuan

626 27 3
                                    

Happy Reading☺️

Jangan lupa biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca🙏☺️

"Maafkan aku" Ujar Andra yang  masih berdiri di balik pintu kamar.

Mendengar suara tangis Kara yang terdengar sangat memilukan itu membuat hati Andra dihampiri oleh  rasa bersalah.

Andra memegang gagang pintu hendak balik ke kamar untuk menghibur Kara. Tapi Andra mengurungkan niatnya  karena takut Kara kembali menginterogasinya.

Pada akhirnya Andra lebih memilih untuk menjauhi kamar saja agar dirinya tidak diterpa rasa bersalah terus.

Andra turun ke lantai bawah hendak menuju kamar tamu dan memutuskan untuk tidur disana.

Saat tiba dibawah Andra bertemu dengan Dessy yang tengah minum di dapur.

Dessy yang sedang minum mengernyitkan keningnya melihat kehadiran Andra.

"Kenapa ndra?" Tanya Dessy. Dia penasaran saat melihat Andra turun dengan wajah kusut.

"Tidak ada apa-apa" Andra menjawab dengan nada enggan, dia mencoba menutupi petengkarannya dengan Kara barusan.

Melihat mamanya yang sedang minum membuat Andra jadi ikutan haus. Andra menuju kulkas untuk mengambil botol minum dan langsung meneguk habis isinya.

"Kalian berantem lagi kan!" Terka Dessy yang tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia berjalan menghampiri Andra.

Helaan nafas Andra yang panjang sudah mewakili jawaban pria itu dan  tentu saja hal itu membuat Dessy langsung menyeringai senang.

" Sudah mama bilang berkali-kali. Ceraikan saja perempuan tidak berguna itu. Buat apa terus mempertahankan perempuan itu jika tiap bertemu kalian selalu saja bertengkar"

"Sudahlah Ma, jangan diungkit-ungkit hal itu lagi" sela Andra tanpa semangat. Dia lelah selalu saja disuruh untuk menceraikan Kara.

"Apa sih yang membuat kamu masih mempertahankan perempuan itu? Padahal kamu juga sudah muak sama dia?" Omel Dessy, dia tidak habis pikir kenapa Andra terus bersikeras mempertahankan Kara.

" Pokoknya aku tidak akan menceraikan Kara Ma!" Tandas Andra bersikeras.

" Ya sudah kalau kamu tidak mau bercerai. Tapi kan kamu juga perlu seseorang yang membuat kamu nyaman. Lagi pula apa salahnya kalau kamu punya 2 istri. Kamu masih sanggup menghidupi 2 orang istri" usul Dessy.

"Ada anak kenalan mama yang katanya lulusan luar negri. Sekarang bekerja sebagai sekretaris. mau kenalan dengan dia?" tawar Dessy dengan penuh semangat.

Lagi-lagi Dessy membahas tentang pernikahan kedua Andra.

"Aku mau tidur saja" Andra melenggos pergi sambil menguap untuk menghidari percakapan dengan Dessy dengan berpura-pura sudah mengantuk.

#####

Pagi harinya, hari berjalan seperti biasa seolah tidak ada yang terjadi diantara mereka.

Seperti biasa sedari pagi Kara sudah menyiapkan berbagai lauk untuk sarapan suami dan mertuanya. Tidak lupa juga dia menyediakan minuman yang biasa diminum mereka setiap pagi. Itulah rutinitas Kara setiap pagi.

Andra muncul di dapur dan duduk di bangku kebesarannya, Kara menyambut kedatangan suaminya dengan meletakkan secangkir kopi panas di hadapan Andra. Tidak ada komunikasi diantara mereka. Andra menyesap kopi panasnya sambil memainkan ponsel ditangannya sedangkan Kara kembali berkutat di dapur.

FRIGID !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang