Bab 5 Kemarahan Mertua

509 26 1
                                    

Happy Reading🙏☺️

Biasakan vote dahulu sebelum baca.ty🙏

================================

Kara duduk dalam diam menatap hampa pada tubuh Cherryl yang sudah terbujur kaku. Setelah terbagun dari pingsan, Kara tidak melakukan apapun. Dia hanya duduk diam menatap jenazah putri tercintanya tanpa beranjak sedikitpun dari tempat itu.

Segala urusan Kara serahkan kepada suaminya. Hingga tiba di kediaman satu persatu kerabat ataupun kenalan datang untuk berbela sungkawa. Kebanyakan dari mereka datang karena rasa penasaran dengan apa yang terjadi pada Cherryl.

Dessy, mama Andra tiba dengan dramatis, wanita tua itu datang dengan berurai air mata seolah-olah dirinya sangat terpukul kehilangan cucunya secara tiba-tiba.

Dengan tangan gemetar Dessy membuka kain penutup yang menutupi jenazah. Tangis Dessy langsung pecah melihat wajah cucu perempuannya yang sudah pucat dan terbujur kaku.

"Cucukuuuu..." Dessy meraung dan menangis pilu hingga orang-orang yang berada disana merasa iba pada nenek satu itu.

Masih dengan berurai air mata Dessy menoleh pada Kara yang tertunduk sedih di sampingnya, Dessy menatap Kara dengan penuh kebencian dan amarah.

"Kamu pembunuh" teriak Dessy marah pada Kara dengan tiba-tiba. Matanya penuh amarah dan benci.

"Kamu telah membunuh cucuku" 

"Kembalikan cucuku" Dessy meluapkan semua rasa bencinya pada Kara kesempatan ini.

Tangan Dessy bergerak cepat menjambak rambut Kara dan menarik rambut wanita itu hingga membuat Kara meringis kesakitan. Dessy terus mengamuk pada Kara sambil menangis histeris.

Walau terasa sakit Kara tidak melawan sedikitpun, Dia hanya diam saat tubuhnya terus di jambak dan ditampar oleh Dessy. Karena menurutnya dia memang pantas diperlakukan seperti itu. Jadi Kara menerima semua pukulan dan cacian dari Dessy sebagai hukuman karena kecerobohannya.

"Sabar Ma." Andra mencoba menenangkan mamanya karena dia merasa malu karena aksi mamanya itu ditonton oleh banyak mata.

"Kamu suruh mama sabar?? Lihat jenazah cucuku!!  Aku kehilangan cucuku hanya gara-gara kecerobohan istri tidak bergunamu ini" tuding Dessy dengan mata yang melotot garang kepada Anaknya. Mendengar bentakan mamanya, Andra hanya bisa tertunduk diam dan tidak berani membantah ucapan mamanya.

Tatapan Dessy kembali pada Kara yang masih tetap menunduk diam sambil menangis.

"Dasar kamu Ibu yang tidak berguna, mengurus anak satu saja tidak becus" omel Dessy sambil telunjuknya mendorong kepala Kara berkali-kali.

"Cucuku yang malang.....sial sekali nasibmu punya ibu seperti dia" 

Dessy terus meraung meratapi kepergian cucunya dengan tangisan pilu yang menyayat hati. menunjukkan pada orang-orang betapa dirinya sangat kehilangan Cherryl. Disampingnya Andra hanya berdiri dalam diam dan menutup mulutnya rapat-rapat saat melihat istrinya terus disiksa oleh Dessy.

"Maafkan aku ma" ujar Kara akhirnya bisa mengeluarkan suara walau terdengar lirih  karena bercampur dengan isak tangisnya.

"Maafmu tidak akan mengembalikan Cherryl" Dessy menangis meraung dengan begitu dramatisnya.

"Maaf..maaf ...maaf" Kara terus menerus membungkuk bungkukkan badannya meminta maaf.

"Ini salahku" Kara terus menyalahkan diri sendiri.

Kara merasa separuh jiwanya telah pergi. Hanya Cherrylah penyemangat Kara untuk tetap berjuang dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Menghadapi suaminya yang acuh tak acuh dan Ibu mertuanya yang selalu saja ikut campur mengatur kehidupan rumah tangga mereka.

FRIGID !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang