Dua minggu telah berlalu bahkan melebihi waktu yang dikatakan, Andra belum juga kunjung pulang dan Kara tetap menantikan kepulangan suaminya dengan sabar.
Selama dua minggu lebih itu Andra benar-benar tidak pernah menghubungi Kara. Dan sebenarnya Kara tidak mempermasalahkan hal itu. Hanya saja dia harus tetap bertindak sebagai istri yang sangat menantikan kepulangan suami tercintanya.
Setelah penantian selama berhari-hari akhirnya Hari ini Andra pun pulang, Kara sudah melihat kedatangan mobil suaminya yang berhenti di depan pintu pagar.
Kara segera berlari ke teras saat mobil suaminya telah memasuki teras rumah. Akhirnya setelah 2 minggu bahkan lebih suaminya pulang juga ke rumah.
Sebagai seorang istri yang sudah menanti-nantikan kepulangan suaminya,Kara langsung memeluk suaminya dengan erat saat Andra baru saja keluar dari mobil.
"Aku kangen Mas" seru Kara meluapkan rasa rindunya.
Perasaan rindu Kara dituangkan dalam pelukan eratnya, Andra tertawa senang dengan sambutan Kara. Andra merasa bahagia karena Kara tampak sangat merindukannya. Ada sedikit rasa bersalah menghinggapinya karena telah membohongi kara dengan alasan tugas kantor.
"Aduh,kamu terlalu erat memelukku sayang" seru Andra saat pelukan Kara semakin erat membuat dia sedikit kewalahan.
"Dilepas sayang, malu" bujuk Andra dengan suara lembut.
Wajah Kara seketika cemberut "Mas tidak kangen padaku?"
"Tentu saja kangen sayang, Tapi ada mama lho" ujar Andra sambil melirik Dessy yang baru turun dari mobil. Kara seketika melepaskan pelukannya karena kaget dan malu, apalagi dirinya langsung mendapat lirikan tidak suka dari mertuanya itu.
" Lho, kok bisa Mas pulangnya bareng mama?" ujar Kara berpura-pura heran. Karena pada awalnya mereka pergi secara terpisah dan juga tujuan kepergian mereka juga berbeda.
"A..anuu..." Andra jadi gugup, dia lupa bahwa saat pergi mereka menggunakan alasan yang berbeda kepada Kara.
"Mama yang minta Andra jemput" Sela Dessy cepat untuk menyelamatkan Andra dari kegugupannya.
"I..iya" angguk Andra membenarkan ucapan mamanya.
"memangnya kalian searah?"
"Sudah..sudah.." Dessy mengibaskan tangannya sambil menampilkan wajah tidak suka.
"Untuk apa kamu banyak tanya memangnya Mama tidak boleh dijemput oleh Andra?" Bentak Dessy dengan nada marah yang seketika membuat Kara bungkam.
Dessy masuk ke dalam rumah sambil menggerutu " Baru saja sampai rumah sudah diberondong pertanyaan tidak berguna, dasar menantu kampungan"
Mendengar gerutuan Dessy yang terus menerus merendahkannya membuat hati Kara sakit, tapi dia bisa memendam semua itu di dalam hatinya.
"Bawakan semua barang-barang mama yang ada di dalam mobil." Teriak Dessy dari dalam rumah.
"Mama cape. Pulang-pulang malah diberondong pertanyaan ga bermutu" Dessy masih terus mengomel sambil menyeret tubuh tambunnya yang terlhat lelah itu menuju kamarnya.
Kara melirik suaminya untuk melihat bagaimana reaksi suaminya saat melihat istrinya ini dibentak-bentak dan direndahkan oleh mamanya.
Andra hanya menyengir dan membelai rambut Kara tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Jangan diambil hati, kamu tahu sendiri itu sudah jadi kebiasaan mama. Makanya jangan terlalu banyak bertanya di depan mama." Nasehat Andra kemudian.
Kata-kata nasehat dari Andra bukannya membuat perasaan Kara menjadi lebih baik tapi justru membuat Kara semakin sakit karena Andra juga ikut menyalahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIGID !!
RomanceKehidupan rumah tangga Kara dan Andra berubah drastis sejak mereka kehilangan putri tercinta mereka yang baru berusia 4 tahun dalam sebuah kecelakaan tabrak lari. Kejadian tersebut membuat Kara sangat terpukul apalagi suaminya justru menyalahkan Ka...