Setelah kepergian pria itu, Kara melanjutkan makannya sambil sesekali matanya melirik ke arah meja Dessy.
Tidak lupa juga dia merekam kegiatan yang terjadi di meja itu.
Akhirnya rombongan ibu-ibu arisan itu membubarkan diri satu per satu begitu juga dengan Dessy yang juga mulai melangkah meninggalkan meja bersama wanita yang tadi duduk di sampingnya. mereka berjalan menuju meja Kara.
Kepala Kara segera merunduk dalam agar tidak ketahuan sambil handphonenya tetap terus merekam.
"Mama malam ini mau menginap di rumah aku?" terdengar wanita muda itu dengan suara manja saat berbicara kepada Dessy. Wanita itu dengan manjanya bergelayut di lengan Dessy.
"Mama sebenarnya mau. Tapi mama harus pulang agar si upik abu di rumah tidak curiga, Masa tadi siang dia berkata ingin ikut mama ke arisan, perempuan itu benar-benar tidak tahu diri. Mana sudi mama memperkenalkan wanita kampungan itu kepada teman-teman. Malu-maluin." Dessy berkata sambil bersungut-sungut.
"Aku tidak membuat mama malu kan?" bella bertanya dengan penuh percaya diri.
" Tentu saja tidak. Kamu itu menantu kebanggaan mama. Kamu jauh lebih baik dalam segala hal dibanding si upik abu itu"
Mereka terus membahas Kara dan menjelek-jelekkan Kara sementara orang yang sedang mereka bahas ada tepat di belakang mereka.
Seolah ada belati yang menancap di hati Kara begitu dia mendengar langsung saat mertuanya menjelek-jelekkan dirinya. Sakit..
Walau begitu dia tetap mengekori kedua orang itu untuk mencari bukti lebih banyak.
Kara sudah menduga siapa wanita itu karena Kara sudah lama menduga bahwa suaminya memiliki wanita lain. Akhirnya sekarang ketahuan juga. Bahkan sepertinya mereka telah menikah tanpa sepengetahuannya.
Kara tetap bersikap tenang, dia tidak akan melabrak wanita perebut itu dan membuat keributan, Kara yakin dia tidak akan bisa menang melawan wanita yang telah mendapat dukungan dari Dessy tersebut.
Selama berhari-hari Kara terus menyelidiki semua yang telah dirahasiakan suami dan mama mertuanya secara diam-diam. Dari membajak ponsel suami untuk mengintip chatnya dengan wanita itu.
Kara sudah mendapati identitas wanita itu. Namanya Bella, dia bekerja sebagai sekretaris Andra. Dan seperti yang sudah Kara duga, mereka telah menikah secara diam-diam.
Sakit? Tentu saja sakit bahkan hatinya teramat sakit. Kara menyadari fakta bawa selama ini ternyata sang suami bukan hanya berselingkuh tapi telah diam-diam menikah lagi di belakangnya tanpa sepengetahuan Kara bahkan Dessy pun mendukung pernikahan itu. Tentu saja sangat menyakitkan. Walau Kara sudah mati rasa pada suaminya. Tapi hal ini tetap saja terasa begitu menyakitkan.
Air mata Kara tampaknya takkan pernah habis untuk menangisi kemalangannya. Dia telah kehilangan anak, kini dia akan kehilangan suami juga. Walau sejak kehilanga Cherryl hatinya telah mati, tapi rasa sakit itu tetap ada saat benar-benar bisa membuktikan bahwa Andra tidak setia padanya.
Kara sudah menyadari tanda-tanda suaminya mulai berubah. Tapi di depan suaminya dia mengabaikan semua tanda itu dan pura-pura semuanya baik-baik saja seolah-olah matanya telah dibutakan oleh rasa percaya dan cinta matinya pada Andra.
Cukup sudah Kara selalu berpura-pura mengalah selama ini dan menjadi istri yang lemah dan mudah diintimidasi.
Batas kesabaran Kara sudah habis. Kara tidak mau menjadi wanita yang menyedihkan lagi. Karena semua kesabarannya selama ini justru dimanfaatkan oleh suami dan mertuanya. Berharap mereka berubah dan mengakui kesalahan mereka hanyalah sebuah harapan semu yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIGID !!
RomanceKehidupan rumah tangga Kara dan Andra berubah drastis sejak mereka kehilangan putri tercinta mereka yang baru berusia 4 tahun dalam sebuah kecelakaan tabrak lari. Kejadian tersebut membuat Kara sangat terpukul apalagi suaminya justru menyalahkan Ka...