Bab 8 Mertua Kejam

721 23 8
                                    

Happy Reading🙏☺️

"KARA..."

"TURUN KAMU"

"BERSIHKAN DAPUR"

Teriakan Dessy dari lantai bawah terdengar begitu membahana membuat Kara yang sedang bersedih dikamar terkesiap kaget.

"CEPAT TURUN"

Kara masih enggan bertemu mertuanya, maka dia mengabaikan panggilan Dessy dan tetap berada di dalam kamarnya.

Setelah beberapa saat tidak ada suara teriakan Dessy lagi. Kara mengira Dessy sudah menyerah.

baru saja Kara merasa lega, tiba-tiba saja pintu kamar dibuka dengan kasar dan didorong dengan kuat hingga pintu itu menghantam tembok dengan keras.

"Jangan seenaknya leha-leha di kamar, Kamu seharusnya lebih tahu diri disini. Kamu sudah diberi makan dan tidur di rumah ini. Kamu pikir dengan menjadi istri anakku kamu bisa enak-enakan seperti ini?." celoteh Dessy sambil berkacak pinggang di depan Kara. 

.
"Jangan harap kamu bisa menguasai harta anakku. Kamu itu hanya orang luar yang kebetulan dijadikan istri. Sedangkan aku adalah mamanya. Orang yang melahir dan membesarkan Andra. Hanya aku yang berhak menikmati semua penghasilan anakku"

Walaupun status Kara adalah istri Andra, tapi dia tidak punya wewenang apa-apa di rumah ini sejak Dessy tinggal bersama mereka. Segala urusan rumah tangga diatur oleh Dessy.

"Kamu pikir dengan membantahku di depan Andra kamu akan mendapat pembelaan dari suamimu? Jangan mimpi" dengus Dessy.

"Aku tidak berpikir begitu ma, aku hanya membela diri dan berkata sejujurnya" ujar Kara dengan suara lirih.

"Halah itu hanya akal-akalanmu. Aku tidak seperti Andra yang mudah terperdaya olehmu. Secara perlahan aku akan membuat kamu terusir dari rumah ini. Aku tidak sudi punya mantu seperti kamu."

" Salah aku apa ma? Kenapa mama sebenci itu padaku?"

Kara menatap Dessy dengan mata berkaca-kaca, hatinya sedih melihat betapa bencinya Dessy pada dirinya.

Dessy berdecih sebal melihat Kara yang terlihat hendak menangis  dihadapannya. Seolah-olah merasa tersakiti. Tidak ada rasa iba di hatinya melihat tatapan sedih Kara, yang ada kekesalannya semakin bertambah.

" Dasar cengen. Bisanya cuma menangis. Salahkan dirimu yang terlahir miskin dan telah melahirkan anak pembawa sial itu"

"Jangan bilang Cherryl anak pembawa sial. Dia tidak salah apa-apa" bantah Kara. Dia akan terima jika dirinya yang dihina. Tapi jika mendiang Cherryl dihina, Kara akan melawan.

"Dia memang anak pembawa sial."

"Apa yang membuat mama dan mas Andra begitu bersikukuh bahwa Cherryl pembawa sial?"

"Karena memang terbukti anak itu pembawa sial.  Setelah kelahiran anak itu kesialan demi kesialan menimpa Andra. Dan setelah kematian anak itu, kesialan itu menghilang. Pereonomian keluarga ini jadi kembali membaik bahkan karir Andra sekarang semakin bagus." Tutur Dessy mengutarakan fakta yang dia yakini.

"Itu semua tidak membuktikan bahwa Cheeryl anak pembawa sial. Itu hanya kesimpulan yang mama buat sendiri" bantah Kara tidak terima dengan ucapan Dessy barusan.

"Mama boleh membenci aku. Tapi Cherryl itu anak Andra juga, darah daging Andra, dan juga penerus keturunan kalian." Peringat Kara.

Dessy mendengus tak suka. 

"Dan mamanya adalah kamu. Ada darah kamu juga mengalir di tubuh anak itu. Aku tidak sudi punya cucu dari kamu. Aku hanya mau cucu yang dilahirkan oleh istri yang memang pantas bersanding dengan Andra. Bukan dari orang miskin seperti kamu" hina Dessy

FRIGID !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang