Bab 25 Rahasia Kara

807 47 11
                                    


Keluar dari rumah itu. 

Itulah hal yang telah Kara nantikan selama satu tahun ini. Dia harus terus bersabar selama satu tahun  dan harus terus hidup di rumah yang bagai di neraka itu demi sebuah tujuan yaitu balas dendam.

Balas Dendam???

Ya balas dendam... Pada kedua orang yang telah menyia-nyiakan darah daging mereka sendiri.

Terutama pada Andra, Kebencian Kara pada Andra begitu besar, sampai-sampai tidur satu ranjang dengan pria itu saja bisa membuat dirinya mual. Apalagi saat tubuhnya disentuh, rasanya sungguh menjijikan.

Selama  ini Kara berjuang sangat keras untuk tetap bertahan di rumah itu, menahan diri terhadap semua cacian dan perlakuan yang kasar dari mertuanya.

Dan yang terberat adalah dia juga harus tetap melayani nafsu pria tak bermoral itu.

Semua itu demi balas dendam atas kematian Cherryl. Ya...Kara tahu siapa yang telah menabrak Cherryl.

Setahun yang lalu, Setelah pemakaman Cherryl, Sarah, rekan kerja Andra mengajak bertemu dengannya secara diam-diam.

Awalnya Kara heran kenapa Sarah menghubunginya dan mengajaknya bertemu tanpa sepengetahuan Andra. 

Perempuan itu terlihat ketakutan dan kacau.

Saat bertemu Sarah langsung bersujud di bawah kaki Kara dan wanita itu menangis histeris dan mengakui semuanya pada Kara. Ya, dia menceritakan semuanya kepada Kara.

Betapa hancurnya hati Kara saat mengetahui kenyataan itu, Kara begitu terpukul dan dia hanya bisa diam saat Sarah bersujud di hadapannya  dan berkali-kali meminta pengampunan.

Sarah mengaku selama ini tidak bisa hidup dengan tenang. Dia terus dibayang-bayangi rasa bersalah yang terus menghantuinya, bahkan dia tidak bisa tidur karena rasa bersalahnya. Dia terus mendapatkan mimpi buruk hingga membuat Sarah takut dan tidak berani tidur.

"Maafkan aku,Kara. Aku akan melakukan apa saja yang kamu inginkan untuk menebus kesalahan aku" ujar Sarah dengan wajah pasrah, wajahnya yang cantik terlihat sangat kacau. Noda hitam melingkar di sekeliling mata wanita itu, matanya terlihat begitu lelah.

"Semua perkataan kamu itu bohong kan?kamu sedang bercanda kan?"  Ujar Kara sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak mempercayai pengakuan Sarah.

"Aku tidak akan memaksa kamu untuk percaya. Aku hanya mau kamu memaafkan aku. Aku sangat tersiksa oleh rasa bersalah ini. Maafkan aku karena telah berselingkuh dengan suamimu, dan.......mengenai Cherryl. Memang itu mobil aku, tapi Andra lah yang menabraknya. Aku hanya duduk di sebelahnya. Aku benar-benar panik dan ketakutan saat itu sehingga aku tidak berani bicara ataupun melawan semua rencana Andra. Tapi sekarang aku justru merasa tersiksa karena rasa bersalah ini. Jika aku harus menyerahkan diri dan mengaku pada polisi untuk mendapat maafmu, aku akan melakukannya" ujar sarah dengan berurai air mata.

Tangis Kara pecah saat mendengar pengakuan Sarah, dia tidak menyangka Andra lah yang menabrak Cherryl dan tega meninggalkan anaknya sendirian di tengah jalan dalam keadaan sekarat. Pantas saja pelaku penabrakan tidak pernah diusut, ternyata Andra sendirilah pelakunya. Hal ini menjawab kecurigaan Kara karena Andra terlihat tidak berniat untuk menyelidiki penabrakan Cherryl lebih dalam.

Kara meraung menangis dan menumpahkan rasa sedihnya sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesaksesak akibat isakan tangisnya.

"Katakanlah apa yang kamu inginkan untuk membayar semua kesalahanku padamu" pinta Sarah kemudian setelah akhirnya tangis Kara sedikit mereda.

"Tega kamu sarah, kamu aku anggap sebagai sahabat selama ini, ternyata kamu menusukku dari belakang" Desis Kara dengan suara serak akibat terus menerus menangis.

FRIGID !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang