Bab 42 Dipecat

1.1K 45 3
                                    

Sejak Dessy sakit secara perlahan hidup Andra semakin kacau. Dia harus membagi waktunya untuk mengurus Dessy, pekerjaan dan juga Bella.

Walaupun Andra sudah menyewa seorang perawat untuk mengurus segala keperluan Dessy, Andra tidak bisa mempercayakan Dessy sepenuhnya kepada perawat itu.

Andra  awalnya ingin tinggal bersama  Dessy agar bisa langsung mengontrol kondisi kesehatan mamanya itu. Tapi Bella bersikeras tidak mau diajak tinggal di rumah Dessy yang lebih kecil dari rumahnya. Dia lebih memilih tinggal di rumah orangtuanya yang megah. Bahkan Bella juga tidak mau membantu mengurus mamanya, menjenguk Dessy pun dia tidak pernah lakukan. Dan Andra tidak bisa memaksakan keingiannya pada Bella karena Bella tidak bisa dikontrol seperti Kara dulu, Ada kedua orang tua Bella yang selalu berada di pihak wanita itu. Dan Andra selalu tidak bisa berkutik jika sudah berhadapan dengan Papanya Bella.

Jadi hanya Andra lah yang kini harus repot bolak balik menjenguk mamanya.

Perawat yang dipekerjakan oleh Andra untuk mengurus Dessy pun sudah beberapa kali ganti orang. Sifat Dessy yang keras membuat beberapa perawat yang sudah dipanggil tidak ada yang betah. Walau tubuhnya telah lemah dan tidak memiliki tenaga, tapi mulut Dessy masih tetap bisa mengumpat dan membentak. Kata-kata kasar dan umpatan yang merendahkan selalu Dessy ucapkan kepada semua perawat hingga membuat mereka tidak kuat dan berhenti.

Andra jadi kerepotan karena harus selalu mencari perawat baru, di saat tidak ada perawat maka Andra lah yang harus menjaga mamanya.

" Ma, tolonglah jangan suka membentak-bentak perawat, mereka jadi pada tidak betah mengurus mama" Nasihat Andra dengan putis asa untuk kesekian kalinya.

" Pekerjaan mereka tidak ada yang benar, makanya mama membentak mereka. Mereka itu kan dibayar,  harusnya melayani mama dengan baik. Mereka saja yang lemah. Diomeli sedikit saja langsung berhenti" Bantah Dessy yang tidak mau disalahlan.

Andra hanya bisa menghela nafas lemah melihat sifat mamanya yang keras kepala itu. Kalau sudah seperti ini mamanya tidak terlihat seperti orang sakit.

Tapi tidak lama setelah mengomel, Dessy mengerang dan merintik kesakitan. Wanita tua itu kembali terlihat lemah dan rapuh.

" Dra, bella mana? Kenapa dia tidak pernah datang menjenguk mama? Mama ingin Bella saja yang mengurus mama" Rintih Dessy disela rasa sakit yg menyerang tubuhnya.

Andra hanya diam tidak bisa menjawab pertanyaan Dessy, setiap dia datang Dessy selalu menanyakan keberadaan Bella. Andra sudah beberapa kali mengajak Bella untuk menjenguk Dessy, tapi istrinya itu selalu saja menolak dengan berbagai macam alasan.

"Bella bilang dia sedang sibuk menemani papanya kerja untuk memenangkan banyak proyek" Ujar Andra akhirnya.

"Masa dia tidak punya sedikitpun waktu untuk menjenguk mama? Mama ingin diurus sama menantu kesayangan mama itu"

"Tunggu Bella ada waktu luang ya, Ma. Mama fokus saja pada penyembuhan mama saja" Bujuk Andra.

"Bagaimana mama bisa sembuh. Orang-orang yang kamu pekerjakan itu tidak ada yang becus." Dessy mendengus kesal.

Andra hanya menghela nafas panjang mendengar protes mamanya " Mama yang sabar. Aku sudah lima kali mengganti perawat karena tidak ada yang betah mengurus mama." Keluh Andra.

"Kok kamu malah menyalahkan mama sih?. Merekanya saja yang tidak becus bekerja" Bentak Dessy yang tidak terima disalahkan.

Andra kembali menghembuskan nafas panjang, berusaha untuk sabar dengan sifat keras mamanya.

"Aku berangkat kerja dulu, nanti pulang kalau sempat aku akan jenguk mama lagi" Pamit Andra yang berusaha menghindar dari omelan Dessy.

" Kalau bisa bawa Bella kesini, mama kangen sama menantu kesayangan mama"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIGID !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang