Bab 39 Pertemuan Andra dengan Sarah

651 33 2
                                    



Andra semakin serius menekuni karir barunya di partai politik. Berapapun uang yang diminta Haris akan Andra berikan, walau tabungannya semakin tipis Andra tidak peduli. Iming-iming menjadi seorang pejabat telah membutakan akal sehatnya. Andra mulai berani mencuri uang perusahaan demi bisa memuluskan jalannya untuk mendapatkan posisi di pemerintahan.

Pekerjaan Andra di perusahaan pun mulai terbengkalai. Andra lebih banyak ijin tidak masuk kantor demi dapat mengikuti kampanye-kampanye yang diadakan partai ke berbagai daerah bersama Haris.

Hingga saat sedang mengikuti kampanye di sebuah daerah, Andra secara kebetulan bertemu dengan Sarah.

Penampilan Sarah sempat membuat Andra pangling. Karena sekarang Sarah berpenampilan sangat tertutup. Tidak seperti Sarah yang dulu, dulu Sarah suka mengenakan pakaian ketat dan terbuka yang memperlihatnya lekuk tubuh dan menonjolkan belahan dadanya. Kini Sarah begitu tertutup dengan pakaian longgar menutupi tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kakinya semua tertutup.

"Kamu Sarah?" tanya Andra dengan tidak yakin saat menghampiri wanita itu dia mengamati penampilan Sarah dengan tatapan ragu.

Wanita itu berbalik dan tampak terkejut saat mengenali pria yang saat ini berdiri di hadapannya.

"Andra? kamu sedang apa di kota ini?" Sarah tampak tidak percaya melihat kehadiran Andra di kota ini.

"Aku sedang mengikuti acara kampanye partaiku. Kamu gimana? kenapa kamu bisa ada di tempat yang sangat jauh dari ibu kota?"

Sarah hanya menyunggingkan senyum tipis. " Aku hanya ingin mengubur kenangan buruk dan memulai hidup baru disini."

Ekspresi Andra seketika berubah, seakan-akan Sarah telah mengungkit sesuatu yang sudah dia kubur lama.

"Tidak perlu membahas hal itu" Peringat Andra.

Sarah menghela nafas "Baiklah. Bagaimana dengan Kara? apakah dia baik-baik saja?"

"Entahlah. Kami sudah bercerai beberapa bulan yang lalu"

Sarah tampak mengernyit mendapat jawaban Andra.

"Kalian baru bercerai beberapa bulan yang lalu? berarti sebelum bercerai, kalian masih hidup bersama? hubungan kalian baik-baik saja? Apakah dia memaafkan perbuatanmu?" berondong Sarah dengan banyak pertanyaan yang membuat Andra mengernyitkan keningnya tidak mengerti.

Mata Andra menyipit menatap Sarah tajam.

"Apa maksud kamu?"

Sarah terdiam dan kepalanya menunduk sambil menggigit bibir bawahnya. Dia tampak bimbang dan salah tingkah karena sepertinya Andra tidak tahu apa yang sedang dia katakan tadi.

"Apa maksud kamu dengan dia memaafkan perbuatanku? Dia tahu hubungan kita?? Apa saja yang sudah kamu katakan padanya?" desak Andra dengan perasaan marah.

Sarah menatap Andra dengan rasa bersalah "Maafkan aku, Dra. Aku tidak tahan jika tidak mengakui dosaku. sebelum aku berhenti aku datang menemui Kara dan mengakui semuanya pada Kara. Begitu juga tentang kecelakaan Cherryl." ucap Sarah mnatap Andra dengan rasa bersalah.

Wajah Andra langsung memucat mendengar pengakuan Sarah. Andra tidak menyangka ternyata Kara sudah mengetahui siapa yang telah menabrak Cherryl sejak dulu.

"Tapi dia tidak pernah mengatakan apa-apa padaku. Dia tidak memarahiku. Selama ini dia hanya diam saja" gumam Andra tak percaya.

"Dia tidak marah padamu?" tanya Sarah dengan heran dan tak percaya.

"Dia tidak pernah membahas hal itu padaku sama sekali" Jawab Andra dengan pasti.

"Mungkin karena dia sangat mencintaimu dan tidak mau kehilanganmu. Makanya dia memilih bungkam. Mungkin dia sudah memaafkan semua kesalahanmu itu dengan memendam semua itu dalam diamnya" simpul Sarah.

FRIGID !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang