08|Numb

4.3K 447 48
                                    

🥀Happy Reading🥀

Beby, Aillard, dan Caparina sudah sampai di salah satu club yang menjadi tempat acara sweet seventeen Nichols. Beby sangat tidak suka dengan tempat seperti itu, apa lagi acara tidak penting seperti ini. Kalau tidak dipaksa Caparina mana mau dia.

Beby menghela napas kasar karena lagi-lagi menjadi pusat perhatiaan laki-laki yang berada di luar area club. Rasanya dia ingin sekali menjahit mata nakal mereka.

“Diam menjadi dingin, bergerak menggandeng dua cewek,” ujar Estel sambil berjalan mendekati Aillard yang baru saja turun dari mobil bersama dua wanita cantik.

“Wah gila lo Lard, gue kira lo suka terong selama ini,” ujar Estel tak percaya.

“Gue masih lurus anjir,” ujar Aillard tak terima.

“Cuman belok dikit aja,” ujar Estel sambil tertawa.

Aillard mendengus kesal.

Estel beralih menatap Beby. “By lo cantik banget malem ini,” puji Estel yang hanya dibalas tatapan datar. Oke, Estel sudah terbiasa dengan itu. Sabar.

“Cowok lo mana Es?” tanya Aillard pada Estel.

Estel berdecak kesal. “Dia masuk duluan, sedangkan gue disuruh markirin mobil.”

Aillard mengangguk mengerti.

“Takut lo ketemu selingkuhannya kali,” ujar Caparina asal.

Estel mendengus kesal. Walaupun Ellgar banyak peminatnya, tapi Ellgar tidak pernah berpaling darinya, Ellgar itu sangat setia padanya. “Ngaco lo Cap. Ellgar setia sama gue.”

“Gak ada yang bisa jamin!” ujar Beby sinis tiba-tiba bersuara.

Mereka semua beralih padanya. Caparina langsung mengusap punggung Beby pelan. Dia mengerti maksudnya.

“HEI, KOK KALIAN MASIH ADA DI LUAR?” Guin berjalan mendekati Beby dan yang lainnya. Wanita itu tersenyum lebar pada Beby. “Lo cantik By malam ini,” ujar Guin sambil memperhatikan penampilan Beby.

Beby menatap Guin curiga, ini ada yang aneh. Kenapa Guin memujinya? Bukankah selama ini Guin membencinya? Sangat mencurigakan.

“Ayo masuk,” ajak Guin layaknya pemilik acara. Dia merengkuh pundak Beby, membawanya masuk meninggalkan Aillard, Caparina, dan Estel.

Guin mendadak melepaskan rengkuhannya pada Beby ketika di depan pintu masuk, dia mengubah posisinya menjadi di depan Beby, membuat Beby otomatis berhenti. Guin tersenyum sambil merapikan sedikit rambut Beby.

“Lo cantik malam ini By. Tapi sayang, kecantikan lo gak akan berlangsung lama,” ujar Guin penuh arti. Dia mundur tiga langkah.

Aillard yang berjalan di belakang Beby dan Guin pun mengernyit ketika pandangannya tak sengaja bertubrukan dengan sesuatu di lantai dua. Sial! Aillard yang mengerti langsung berlari menghampiri Beby, menarik Guin hingga terjatuh menggantikan posisi Beby, kemudian menarik Beby menjauh dari Guin secepat kilat.

“Sial!” ringis Guin, ingin berdiri lari sebelum hal tak terduga terjadi, namun terlambat.

BYURRRR

Dua detik setelah Aillard menarik Beby menjauh dari Guin, air berwarna hitam dan tepung langsung terjun bebas dari lantai dua mengenai Guin yang terduduk di lantai.

Aillard memeluk pinggang Beby erat agar tidak terjatuh, dan menutupi Beby dengan tubuhnya agar tidak terkena percikan air.

Beby melotot kaget ketika melihat Guin mendadak tersiram oleh air yang baunya sangat menyengat dan ditambah tepung, tinggal digoreng saja pasti enak. Jadi ini maksud perkataan Guin, seharusnya dia yang menjadi korban dari itu, tapi malah Guin yang kena.

NumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang