🥀Happy Reading🥀
Beby berhenti melangkah setelah jauh dari Keegan. Beby melepaskan tangannya dari pinggang Nichols, lalu duduk di kursi yang berada di lorong, lututnya mendadak lemas. Setiap melihat Keegan kejadian menyakitkan itu terus terulang di otaknya, membuat rasa sakit itu terus terasa setiap saat. Dia tadi berusaha baik-baik saja di depan lukanya, Beby tidak ingin terlihat lemah tadi.
Nichols ikut duduk, dan memeluk Beby. "Gak apa-apa, Kutub. Tadi kamu keren, kamu berani hadapin luka kamu. Itu artinya Kutub udah lebih kuat. Kemaren-kemaren kan, kamu terus menghindar."
"Karena ada kamu. Aku berani hadapin luka aku. You are my strength," ujar Beby yang membuat hati Nichols tersentuh. Beby seberani itu karena dirinya. Apa jika dia tidak ada Beby bisa sekuat ini? Selama ini Beby selalu menghindari lukanya. Nichols berharap dia masih bisa terus bersama Beby, membuat lukanya sembuh.
Nichols mengeratkan pelukannya. "Aku akan selalu ada buat kamu," ujar Nichols, mengusap-usap rambut Beby.
Beby tersenyum. "Gak ada yang bisa dipercaya. Manusia bisa pergi kapan aja, termasuk kamu dan aku."
Nichols menangkup wajah Beby dengan jemari-jemarinya. "Selagi kita ditakdirkan bersama, kita gak akan bisa pergi menjauh dari takdir itu. Kita ikutin aja alurnya, dan berharap kita bisa terus bersama."
Beby mengangguk pelan. Semoga takdir berbaik hati padanya kali, bisa bahagia dengan orang yang tepat dan tanpa pengkhianatan lagi.
Nichols merangkul bahu Beby, dan membantunya berdiri. "Ayo ke kantin, makan bakso enak nih."
"Makasih ya, udah keluarin Keegan," ujar Beby.
"Pakek sayang dong kayak tadi, biar diterima makasihnya," pinta Nichols.
"Tap–"
"Pakek sayang pokoknya, kalau gak, gak diterima makasihnya!" tuntut Nichols. Nichols memalingkan wajahnya seraya bersedekap dada.
Beby berdeham pelan. "Makasih, sayang, udah keluarin Keegan," ulang Beby pelan dengan sebutan yang dipinta Nichols. Sedikit aneh rasanya memanggil Nichols dengan sayang. Tadi itu hanya untuk memanas-manasin mantan sialannya saja.
Nichols menutup pipinya yang memerah menggunakan kedua tangannya. "Astaga! Astaga! Kaki aku mendadak lemes dengarnya," ujar Nichols, lalu jatuh berlutut di lantai.
"Eh, Nich!"
***
"Jadi Keegan itu mantan pacar Beby?" tanya Delmar kepo pacaranya si gepeng. Estel, Ellgar dan Ray juga ikutan menatapnya kepo.
"Jangan sebut namanya. Jijik gue dengernya," ujar Caparina kesal.
Delmar mengangguk. "Jadi si Jijik itu mantan pacar Beby?" tanya Delmar lagi dengan mengganti panggilannya. Caparina langsung mengangguk.
"Mereka putus karena Keegan selingkuh?" tanya Ray lagi.
Caparina mengangguk dengan wajah yang tidak mood. Gara-gara Keegan dia tidak berselera terhadap apapun, yang bisa membuatnya berselera kembali adalah menonjok wajah Keegan. Dasar cowok sialan.
Mereka berempat geleng-geleng kepala. "Cewek secantik Beby aja diselingkuhin, apa lagi aku?" tanya Estel, menatap Ellgar sinis.
Ellgar langsung menggeleng kuat. "Enggak Beb, gak bakalan selingkuh aku. Aku ini tipe setia, bukan kayak dua kunyuk itu," ujar Ellgar, merangkul bahu Estel posesif.
"Eh Ellonte! Mana ada ya kita pernah selingkuh. Kita hanya pernah pacaran dengan cewek lain di saat kita udah punya pacar aja!" ketus Delmar.
"Betul," ujar Ray setuju dengan Delmar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Numb
Teen Fiction"Truth or dare?" "Dare." "Taklukin si ratu utara." Gara-gara permainan konyol, membuat Nichols Luther Keyl seorang most wanted di sekolah, terpaksa harus menaklukkan cewek yang dinginnya melebihi kutub utara, cuek, jutek, ketus, dan pelit senyum lag...