45|Numb

1.6K 147 15
                                    

🥀Happy Reading🥀

Beby mengambil buku di rak perpustakaan terakhir yang dia butuhkan, lalu duduk di salah satu meja yang berada di sana. Beby mengisi jam kosong di kelas dengan nongkrong di perpustakaan dari pada menggosip di kelas. Minggu depan sudah ujian kelulusan.

Sesekali Beby menguap di tengah kegiataannya. Semalam dia tidur hanya beberapa jam saja akibat keasikan belajar. Beby sedikit mengantuk pagi ini.

"Tidur aja, kekurangan tidur gak baik untuk kesehatan lo," ujar Aillard yang tiba-tiba duduk di samping Beby.

"Eh Lard," Beby sedikit kaget dengan kehadiraan Aillard.

"Udah selesai dihukum? Nichols mana?" tanya Beby. Tadi pagi Nichols dan sahabat-sahabatnya dihukum oleh pak Sam. Biasa, mereka bertingkah.

Aillard mengangguk. "Nich masih dihukum papa angkatnya," jawabnya.

Beby mengangguk paham.

"Udah tidur aja dulu, kalau ngantuk jangan dipaksain, entar lo sakit. Gak bisa ikut ujian," saran Aillard.

"Tanggung," ujar Beby. Dia kembali sibuk pada buku-bukunya.

Saat Aillard sibuk dengan buku-bukunya, Beby malah ketiduran. Aillard tersenyum tipis ketika melihat Beby akhirnya ketiduran. Tak apa, Beby lebih baik istirahat. Selama beberapa hari ini Aillard melihat Beby sibuk belajar, bahkan cewek itu sesekali melewatkan jam istirahat. Kata Nichols, Beby juga jarang tidur. Cewek itu sangat giat sekali, sampai lupa mengenai kesehatannya yang bisa saja terancam. Aillard pelan-pelan mengambil buku yang di pegang Beby, dan menutup buku itu.

 Aillard pelan-pelan mengambil buku yang di pegang Beby, dan menutup buku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aillard ikut menelungkupkan tubuhnya di atas meja. Menatapi Beby. Hanya beberapa detik. Kesempatan emas seperti ini harus dimanfaatkan. Aillard menggerakkan tangannya, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutup wajah Beby. Tetap hati-hati, jangan sampai Beby terbangun.

Yeah, Aillard memang belum bisa melupakan Beby. Itu sangat sulit. Dia sudah menyukai Beby saat pertama kali bertemu di Belanda. Cinta pandangan pertama memang sulit untuk dilupakan. Apa lagi dia dan Beby setiap hari bertemu di sekolah. Benar-benar sulit untuk move on. Tapi, Aillard tetap sadar diri walau belum bisa melupakan Beby, dia tidak akan melewati batas, atau sampai gila seperti Keegan dan Guin.

"Sulit, By. Tapi gak apa-apa, gue pasti bisa," ujarnya nyaris tak bersuara.

"KUTUBBBBKU TERSAYANG!" teriak Nichols memenuhi perpustakaan yang tadinya sangat hening. Aillard langsung tersentak, dan kembali menegakkan tubuhnya, pura-pura membaca buku. Takut Nichols salah paham.

"KUTUBBB, PANGERAN BERKUDA BE−"

"Sssttt!" cicit Aillard sambil meletakkan jarinya di bibir agar Nichols diam. Nichols memang selalu bikin heboh. Kalau Beby bangun gimana?

Nichols langsung menutup mulutnya rapat-rapat saat melihat Beby tertidur pulas di meja. Nichols tersenyum, akhirnya Beby tertidur. Pacarnya itu memang jarang tidur akhir-akhir ini.

NumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang