55|Numb

1.3K 97 1
                                    

🥀Happy Reading

-Beby-Kalau kita dipertemukan di kehidupan selanjutnya. Ayo buat kisah indah, dan berakhir bahagia.

***


Pintu besi yang sedari tadi Beby tunggu untuk terbuka akhirnya terbuka, seorang cowok dengan pakaian oranye serta borgol ditangannya dan seorang laki-laki berumur dengan seragamnya datang menghampirinya.

"Hai, lo rindu gue?" tanyanya dengan seringaian di wajahnya. Wajahnya yang penuh luka, membuat seringaiannya terlihat kurang keren.

"Silahkan, kunjungan hanya tiga puluh menit," ujar petugas penjara itu.

"Gak perlu tiga puluh menit, tiga menit saya selesai," ujar Beby pada petugas itu. Dia tidak perlu waktu banyak untuk berbicara dengan cowok sialan itu.

Beby sebenarnya sangat malas untuk mengunjungi mantan sialannya itu dipenjara. Tapi ada yang ingin dia bicarakan dengan Keegan.

"Gimana seneng sama kelakuan nekat lo?" tanya Beby pada Keegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana seneng sama kelakuan nekat lo?" tanya Beby pada Keegan.

Keegan mengepelkan tangan kanannya, kemudian digunakan untuk menggebrak meja. "Seharusnya kita yang mati, By. Bukan si mancung!" kesalnya. Keegan benar-benar tidak terima dengan apa yang terjadi, semesta benar-benar tidak mengizinkannya bersama dengan Beby di dunia maupun di akhirat. Sialan.

Beby berdecih. "Otak lo memang goblok, lo berharap kita mati, dan berakhir di akhirat gitu?" tanya Beby, cewek itu menggeleng dengan pertanyaan yang dia ajukan pada Keegan. "Jangan memaksa untuk mengubah takdir. Lo gak akan bisa. Walaupun kita mati, belum tentu kita berakhir bahagia diakhirat."

"Itu bisa. Kita sejak awal memang ditakdirkan bersama!"

Beby menggeleng. "Sejak awal kita memang gak ditakdirkan bersama, baik di dunia, maupun di akhirat. Kita hanya kebetulan bertemu dan saling mencintai, bukan ditakdirkan untuk bersama."

"Berhenti terobsesi sama gue, dua orang udah luka dan mati karena obsesi lo."

Keegan menundukkan kepalanya dan tertawa kencang, setelah cukup tertawa, cowok itu kembali mengangkat dagunya menatap Beby dengan tatapan tajamnya. "Gue gak peduli sampe lo jadi milik gue lagi," ujarnya pelan.

Beby berdiri dari duduknya. "Gara-gara kelakuan nekat lo, buat orang yang seharusnya masih hidup sekarang, malah tidur di tanah selamanya. Tuhan terlalu baik buat manusia kayak lo, sampe lo diselamatin! Sedangkan Aillard..." Beby menghela napas kasar. "...Mati."

"Dit is onze laatste ontmoeting. Ellendig leven in de gevangenis, moordenaar!"

(Ini pertemuan terakhir kita. Hidup sengsara di penjara, pembunuh)

"BEBY!"

"SCHAT!" teriak Keegan pada Beby yang sudah menghilang keluar.

***

NumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang