38|Numb

2.6K 230 30
                                    

🥀Happy Reading🥀

-Keegan-Kamu bisa pergi sejauh mungkin. Tapi ingat, aku akan terus mengejarmu.


***


"Pagi, kutub," sapa Delmar pada Beby yang baru saja datang, cowok itu menyeringai menggoda Beby berniat memanas-manasi Nichols.

"EH BUAYA BUNTUNG!" tegur Nichols menunjuk Delmar. "NGGAK BOLEH PANGGIL BEBY 'KUTUB', ITU PANGGILAN SAYANG GUE!" peringat Nichols.

"Kutub, lihat tugas dong," pinta Ray, mengabaikan peringatan Nichols. Seru nih, manas-manasin Nichols yang cemburuan, lumayan dapat traktiran pasti nanti.

"ASTAGA. LO NGERTI GAK SIH?"

Ray berdecak. "Gue itu sayang sama Beby juga sebagai temen, masa gak boleh."

"Iya gak Kutub?" tanya Ray pada Beby yang sedari tadi hanya diam.

"WAH, MINTA DIHAJAR NIH," Nichols mulai terpancing emosinya. Nichols mendekati meja Ray.

Ray langsung panik sendiri.

"Nich," panggil Beby berusaha menghentikkan pacaranya itu sebelum Ray babak belur.

Nichols menghela napas kasar saat berada di depan Ray, dan membatalkan niatnya menghajar sahabatnya itu. Harus sabar demi ayang. "Jangan panggil Kutub lagi, oke?"

"Aman. Kalau lo traktir," ujar Ray dengan tersenyum lebar.

"Sip!" Nichols mengacungkan jempolnya.

Delmar dan Ray langsung bertos ria. Itu tujuan mereka. Nichols kan kalau lagi cemburuan suka traktir. Lumayan. Besok mereka harus panas-panasin Nichols lagi.

Nichols dan Beby ke mejanya, Nichols pun berhenti mengangkat tas yang digendong Beby karena sudah sampai di kelas. Beby tidak akan keberatan lagi.

"Tanggung banget cuman lo hukum Nich, sekalian aja diberhentiin!" ketus Caparina pada Nichols saat melihat Guin masuk ke dalam kelas. Matanya menatap tajam wanita itu. Guin hanya membalasnya dengan memutar bola mata malas.

Nichols memutar tubuhnya ke belakang menatap Caparina. Caparina sekarang duduk bersama Estel, bukan dengan kuntilanak lagi. "Pengennya juga gitu. Tapi sepupu lo Cap," ujar Nichols melirik Beby yang berada di sampingnya.

"Terlalu baik si Kutub," ujar Delmar.

"EH KUNYUK!"

"Astaga. Astaga. Ini mulut." Delmar langsung menampar bibirnya sendiri. Takut Nichols batal mentraktir, mana uang jajannya masih dipotong. Harus cari aman.

"Oh ya, ada anak baru, rumornya bakal masuk kelas kita," ujar Ellgar memberi tahu.

Delmar dan Ray langsung menatap Ellgar penasaran sambil tersenyum khas buaya.

Delmar dan Ray langsung menatap Ellgar penasaran sambil tersenyum khas buaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang