13|Numb

3.3K 353 66
                                    

🥀Happy Reading🥀

-Beby-Kesalahan sebelumnya sudah cukup membuatku jera, percaya dengan cinta.

***

Motor Nichols berhenti di halaman rumah Beby dengan selamat. Beby bernapas lega, tadi Nichols membawa motornya seperti orang kerasukan setan. Beby langsung melepaskan pelukannya, kalau tidak karena takut nyawanya hilang di tengah jalan, mana mau dia meluk Nichols. Menjijikan. Beby turun dari motor dan langsung mencopot helm-nya, tapi agak kesusahan.

Nichols langsung membantunya melepaskan helm. Nichols turun dari motor, dan berjalan menuju ke arah pintu.

“Buruan masuk,” ucapnya. Beby mengernyit, ini rumahnya kan? Kok Nichols seperti tuan rumah? “Gue mau ketemu orangtua capar gue,” lanjutnya sambil tersenyum manis.

“Capar?” beo Beby bingung.

“Calon pacar. Gue mau ketemu orangtua calon pacar gue.”

“Ha?” Beby melotot.

“Gue mau minta restu buat deketin lo,” jelasnya.

“Ha?” lagi-lagi Beby menganga tak percaya.

Beby menggeleng kuat, dia mendekati Nichols, dan menariknya kembali menuju motornya. Nichols sepertinya benar-benar sudah gila. Bagaimana mungkin Nichols mau mendekatinya? Sedangkan dia memiliki partner−Guin.

Beby menatap Nichols tajam. “Gila. Kenapa lo mau deketin gue?” tanya Beby akhirnya buka suara.

Nichols tersenyum. “Karena gue cinta sama lo,” ujar Nichols.

“Ha?” Beby melotot tidak percaya mendengar pernyataan Nichols.

Cinta? Itu hanya omong kosong. Tidak ada yang namanya cinta. Beby tidak akan percaya lagi dengan yang namanya cinta. Tidak akan pernah! Kesalahan sebelumnya sudah cukup membuatnya jera, percaya dengan cinta.

Beby menggeleng kuat. Nichols kayaknya memang sudah gila! Itu semua hanya omong kosong, mulut lelaki mana bisa dipercaya. Kayaknya dia kerasukan setan selama di jalan tadi nih, gara-gara bawa motor ngebut, terus mbak kuntinya marah, makanya ngomongnya asal begini.

“Kerasukan lo ya? Lo punya Guin.”

Nichols menggeleng. “Gue gak kerasukan. Gue maunya sama lo, gak mau sama Guin,” kukuh Nichols.

Beby menghela napas kasar. Jengah mendengar omong kosong Nichols. Mana mungkin Nichols tertarik dengannya secepat itu, sedangkan semalam dia masih mesra-mesraan dengan Guin. “Pulang!” perintah Beby mulai emosi.

Nichols berdecak. “Gue mau ketemu capar.” Nichols ingin mendekati pintu lagi, tapi Beby menahannya. Beby memaksanya menaiki motornya.

“Gue mau ketemu capar gue, By!”

“Dasar gila. Pulang!”

“Gak mau By!”

“Gue mau ketemu capar By!”

Cklek

“Beby kamu sudah pulang. Tadi supir ada urusan mak−”

NumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang