36|Numb

2.8K 218 10
                                    

🥀Happy Reading🥀

-Numb-Terkadang, obat terbaik dari luka adalah si pemberi luka itu sendiri.

***

"SAYANG!"

"MAURI!" teriak dua orang sialan itu bersamaan ketika Beby berlari pergi meninggalkan rumah. Mereka ingin mengejar Beby. Tapi, Nichols lebih dulu menghadang mereka. Tidak akan dia biarkan mereka mendekati Beby.

"JANGAN DEKATI BEBY!" peringat Nichols.

"Stap opzij. Wie ben jij?" tanya Keegan kesal.
(Minggir. Siapa lo?)

"Vriend," jawab Nichols yang mendapat pelototan tak percaya dari Keegan. Sedangkan papa Beby sudah tahu hal itu. Beby sudah punya pacar lagi? Apa-apaan! Bagaimana dengan dirinya? Dia dengan Beby masih berpacaran. Mereka tidak pernah putus menurutnya!
(Pacar)

"PERGI DARI SINI. JANGAN PERNAH TEMUIN BEBY LAGI. BEBY UDAH BAHAGIA TANPA KALIAN. JANGAN GANGGU DIA!"

"KALAU KALIAN BERANI TEMUIN BEBY. GUE BAKAL BIKIN KALIAN NEMUIN SANG PENCIPTA LEBIH CEPET!" ancam Nichols, dia langsung berlari mencari Beby.

Flashback On

"Sampe lo buat dia hancur, gue gak segan-segan nusuk hati lo pakai pisau beneran!" ancam Caparina sambil menujuk dada Nichols. Urusan Beby, dia gak pernah main-main.

Nichols mengernyit, perkataan Caparina sama dengan perkataan Mama Beby. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Beby?

Nichols menahan tangan Caparina yang akan pergi. "Beby kenapa? Ada apa dengan masa lalunya?"

Caparina menghela napas pelan, berbalik menghadap Nichols. Mungkin, dia harus menceritakan ini pada Nichols, agar Beby tidak terluka lagi. Berharap Nichols akan berhati-hati terhadap Beby.

"Beby diselingkuhin sama mantan pacarnya, dia ngelihat pacarnya tidur dengan wanita lain. Di malam yang sama, dia juga ngelihat papanya tidur dengan wanita lain, papa yang seharusnya jadi penguat buat dia. Yang lebih parahnya lagi lo tahu Nich?" tanyanya pada Nichols yang diam seribu Bahasa.

"Mama Beby langsung maafin kelakuan bejat papanya malam itu! Lo, bisa bayangin gimana jadi Beby. Sakit. Itu yang membuat sikap Beby kayak sekarang, dia gak percaya lagi dengan cowok," ujar Caparina panjang lebar, mata cewek itu memerah menceritakannya.

Nichols hanya diam seribu Bahasa. Dia sekarang mengerti, kenapa sikap Beby seperti itu. Wanita itu pasti sangat sakit merasakannya. Dia bersumpah, tidak akan melakukan hal seperti itu kepada Beby.

"Gue gak akan ngelakuin hal itu ke Beby," ujar Nichols mantap.

"Gue harap lo bisa megang omongan lo. Gue gak mau Beby terluka lagi. Lo berhadapan sama gue kalau sampe itu terjadi. Lebih baik gue masuk penjara, dari pada Beby bunuh diri."

Flashback Off

***


Di tengah larinya, tiba-tiba saja hujan turun. Oh, sungguh sial nasib Beby seperti enam bulan lalu, selalu hujan yang mengganggunya berlari pergi menjauh. Sialan. Sudah kehadiran orang yang menyakitinya, ditambah dengan kehadiran hujan. Dunia memang jahat kepadanya.

"SIALAN! KENAPA DI SAAT GUE UDAH BAHAGIA. DAN LUPAIN SEMUANYA. MEREKA DATANG KE HIDUP GUE?!" teriak Beby di tengah hujan, meluapkan seluruh emosinya.

Beby mengacak-acak rambutnya frustrasi. "GUE CAPEK NGELUPAINNYA. DAN KALIAN SEENAKNYA AJA DATANG LAGI!"

Beby duduk lemas di salah satu tangga yang ia lewati, memeluk kakinya, menumpu wajahnya di atas lutut, dan menangis sesenggukan.

Hidupnya penuh kesialan. Kenapa di saat dia sedang bahagia, dan melupakan semuanya. Mereka malah kembali? Beby sudah lelah berusaha melupakan semuanya. Semua usahanya percuma sekarang. Karena penyakit ada di dekatnya.

NumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang