🥀Happy Reading🥀
“Hi baby,” sapa Guin saat Nichols sudah tiba di ruang osis. Cewek itu berjalan mendekatinya, merengkuh rahangnya, dan ingin memberikan satu kecupan singkat seperti biasa ketika mereka bertemu. Tapi, Nichols lagi-lagi menahannya.
“Ini sekolah, princess!” ujar Nichols memperingati. Dia sedang tidak mood untuk bersentuhan dengan Guin.
“Nggak masalah, kita sering melakukannya di sekolah,” ujar Guin, ingin bersilahturahmi dengan bibir Nichols. Tapi, lagi-lagi Nichols menahannya.
“Ada CCTV,” ujar Nichols, melirik kamera pengawas yang berada di sudut ruangan.
“Kamu bisa menghapusnya,” ujar Guin.
Nichols berdecak. Guin menghela napas pelan. Ini perasaannya saja atau bagaimana, Nichols akhir-akhir ini jadi sulit disentuh?
“Ada apa kamu suruh aku ke sini? Aku mau ke kelas, bentar lagi pak Sam masuk,” ujar Nichols.
“Tobat lo Nich?” tanya Delmar heran. Tumben sekali Nichols masuk tepat waktu ke jam pelajaran pak Sam.
“Deket Beby jadi tobat dia,” Ellgar yang menjawab.
Nichols memutar bola mata malas, kembali menatap Guin.
Guin merapikan kerah kemeja Nichols. “Aku cuman mau tanya, perkembangan Beby. Aku gak sabar melihatnya tersakiti,” ujar Guin.
“GUE JUGA NICH. GUE GAK SABAR!” ujar Delmar bersemangat.
“Oh,” ujar Nichols singkat, lalu beranjak pergi.
“EH ANJIR, JAWAB DULU, GIMANA?” tanya Ray emosi.
“BABY!” panggil Guin, namun tak mendapat tanggapan. Nichols pasti lagi kesal jika begitu.
Nichols melangkahkan kakinya menuju kelas, bodoh amat dengan para sahabatnya yang memanggil namanya. Dia hanya ingin bertemu dengan Beby. Entah mengapa, dia mendadak ingin melihat wajah Beby. Aisshhh kenapa Nichols jadi seperti ini?
“HAI CALON MASA DEPAN!” sapa Nichols heboh ketika masuk ke dalam kelas.
Beby yang baru duduk tenang dan tidak mendapat sorotan dari orang-orang lagi. Kini akan segera mendapat sorotan lagi, gara-gara Nichols. Lihat saja sekarang, seisi kelasnya menatapnya, ada yang menatapnya sinis, sedih, dan bingung.
“BEBY CALON PACAR. I MISS YOU!” Nichols berjalan sambil sesekali meloncat seperti anak kecil menuju meja Beby. Nichols dengan seenaknya menarik Aillard yang sedang duduk di kursi Caparina hingga terjatuh. Kemudian dia duduk menempati bangku itu.
Aillard meringis kesal, pantatnya sedikit bersilahturahmi dengan lantai tadi. Lumayan sakit juga.
“Sorry my best friend,” ujar Nichols santai sambil tersenyum tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Numb
Teen Fiction"Truth or dare?" "Dare." "Taklukin si ratu utara." Gara-gara permainan konyol, membuat Nichols Luther Keyl seorang most wanted di sekolah, terpaksa harus menaklukkan cewek yang dinginnya melebihi kutub utara, cuek, jutek, ketus, dan pelit senyum lag...