🥀Happy Reading🥀
Nichols keluar dari kamar mandi dengan piyama tidurnya. Nichols mengambil ponselnya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dia langsung mencari nomor Beby untuk menghubunginya, melepas rindu.
Ya elah, baru juga gak ketemu lima jam aja.
Nichols melakukan panggilan video dengan Beby, setelah deringan ketiga akhirnya Beby mengangkatnya dengan wajah datar, tapi tetap cantik bagi Nichols.
“Malam capar,” sapa Nichols sambil tersenyum lebar.
Beby memutar bola mata malas di sebrang sana.
Nichols mengernyit melihat penampilan Beby yang rapi seperti ingin pergi, dan lagi, sepertinya Beby berada di luar rumah.
“Mau ke mana?” tanya Nichols.
“Rumah Aillard,” jawab Beby.
“HA? NGAPAIN?” tanya Nichols kaget.
“Kencan.”
“HA?” Nichols melotot tak percaya dengan perkataan Beby. Beby pasti berbohong dengannya nih.
“Bohong!” ujar Nichols tak percaya.
Beby memperlihatkan tempat di mana dia berada sekarang.
“I-itu rumah Aillard?” Nichols gelagapan tak percaya. Itu beneran rumah Aillard. Sialan.
“BEBY, PULANG LO! ASTAGHFIRULLAH BY, PULANG! HEH, JANGAN KENCAN DENGAN AI. NASIB GUE GIMANA BEBY. BEBY!”
“Bodoh amat!” ketus Beby, setelah itu panggilan terputus.
“SIAL!” Nichols meringis.
Nichols berdecak kesal, dia kembali menghubungi Beby. Namun, tak diangkat oleh Beby. Nichols melempar ponselnya kesal. Nichols langsung beranjak, mengambil jaket, dan meluncur ke rumah Aillard. Tidak akan dia biarkan Beby berduaan dengan Aillard. Aillard minta dihajar lagi nih kayaknya. Berani-beraninya dia mau kencan dengan Beby. Beby miliknya.
“Awas lo Ai!”
***
Beby tersenyum tipis setelah mengakhiri panggilan videonya dengan Nichols. Melihat raut wajah kesal Nichols membuatnya terhibur. Dasar Nichols. Ya kali dia mau kencan dengan Aillard, dia tidak memiliki perasaan dengan Aillard, itu hanya bercanda.Dia ke rumah Aillard karena membawakan makanan untuk Aillard. Aillard pasti masih kesakitan akibat luka tadi siang. Beby masih tidak enak, Aillard seperti itu karena dirinya. Hitung-hitung, ini sebagai permintaan maafnya walau tak seberapa.
Beby melangkah mendekati pagar, setelah mendapat izin dari satpam, Beby segera melangkah masuk menuju pintu utama. Beby menekan bel, setelah beberapa saat pintu terbuka. Aillard berjalan keluar dengan sedikit tertatih.
“Beby!” ujar Aillard kaget saat melihat ada Beby di depan pintu. “Ngapain lo ke sini?”
“Gue bawain makan malam buat lo,” ujar Beby sambil mengangkat tas makanan yang dia bawa.
Aillard tersenyum. “Gak perlu, By. Ada pelayan kok,” ujar Aillard tidak enak.
“Perlu,” ujar Beby. “Ayo,” ajaknya. Beby memapah Aillard masuk ke dalam.
“Beby, gue ngerepotin lo.”
Beby menggeleng. “Gue gak ngerasa terepotin. Sebagai permintaan maaf gue, kondisi lo begitu karena gue.”
“Kan gue udah bilang, udah maafin lo. Gue gak mau lo capek, bawain makanan kayak gini.”
“Gak apa-apa.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Numb
Teen Fiction"Truth or dare?" "Dare." "Taklukin si ratu utara." Gara-gara permainan konyol, membuat Nichols Luther Keyl seorang most wanted di sekolah, terpaksa harus menaklukkan cewek yang dinginnya melebihi kutub utara, cuek, jutek, ketus, dan pelit senyum lag...