🥀Happy Reading🥀
Nichols menarik selimut hingga ke pundak Beby, cewek itu telah terlelap. Nichols kukuh menemaninya hingga terlelap. Hari ini, hari yang sulit bagi Beby, mengetahui kenyataan yang selama ini tertutup rapat, mengenai perasaan Aillard dan perselingkuhan papanya yang kembali terjadi. Nichols merasa khawatir terhadap Beby. Perslingkuhan Rutger lebih menyakitkan bagi Beby.
Setelah melihat kenyataan di kafe tadi siang, pacarnya itu kembali bersikap seperti biasa, membantu persiapan acara pengajian Aillard. Dia bersikap seolah tidak melihat kejadian di kafe. Beby tidak menangis sama sekali setelah melihatnya. Pacarnya itu malah menghibur tante Aila, padahal dia sedang sangat rapuh. Itu membuat Nichols sangat tidak tenang dengan sikapnya. Perasaannya mendadak tak enak terhadap Beby.
Tersenyum kepada Beby yang tertidur, lalu keluar dari dalam kamarnya dengan sangat pelan agar beby tidak terbangun. Beby kembali tinggal di rumah Caparina.
"Beby udah tidur?" tanya Caparina yang membuat Nichols kaget dengan kehadiran Caparina di depan pintu sambil memakan buah semangka.
Nichols meletakkan jari telunjuknya di bibir Caparina, dan langsung menutup pintu. Suara Caparina seperti toa. "Ssstttt!"
"Udah, nyenyak banget."
Caparina menggeleng heran. "Gak abis pikir gue sama Rutger berani selingkuh lagi. Tuh orang memang bener-bener pengen didorong ke jurang!" gerutu cewek itu, masih asik memakan semangka.
Nichols menghela napas kasar. "Pengkhianat memang begitu."
"Awas lo gituin Beby!" peringat Caparina sambil mengarahkan garpu ke Nichols.
Nichols langsung menggeleng kuat. "Gue udah janji, kalau gue gak sayang Kutub lagi, gue bakal lepasin Kutub dengan cara terbaik, bukan cara brengsek."
"Gue pulang dulu."
Caparina langsung menggeleng, menahan lengan Nichols yang akan pergi. "Tidur di sofa aja. Jagain Beby. Gue takut Beby kayak dulu, sikapnya mencurigakan dari tadi. Walaupun dia tidur di samping gue, gue takut lengah," pintanya. Caparina tidak yakin bisa mengawasi Beby sendiri dengan kondisinya sekarang yang tidak bagus. Terakhir dia mengawasi Beby sendiri, Beby kabur. "Gue butuh bantuan lo."
Nichols mengusap dagunya berpikir. "Oke, calon sepupu," ujar Nichols menyetujui, dia juga sangat khawatir meninggalkan Beby. Tidak masalah tidur di sofa, demi Beby.
"Tidur di sofa sana!" perintah Caparina, lalu melenggang pergi sambil berbicara dengan buah semangka di tangannya.
"Cap, ke dokter sana. Kayaknya lo udah kena sampe ngomong sama semangka!" tutur Nichols yang mendapat balasan jari tengah Caparina.
"Calon sepupu gue stress!"
Nichols melangkah menuju sofa, cowok itu kemudian berbaring di sofa, dan menatap langit-langit ruangan, hingga akhirnya tertidur pulas sambil memimpikan Beby. Namun sayangnya bangun dengan kondisi mengenaskan di lantai karena Caparina mendorongnya kuat hingga terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Numb
Teen Fiction"Truth or dare?" "Dare." "Taklukin si ratu utara." Gara-gara permainan konyol, membuat Nichols Luther Keyl seorang most wanted di sekolah, terpaksa harus menaklukkan cewek yang dinginnya melebihi kutub utara, cuek, jutek, ketus, dan pelit senyum lag...