47|Numb

1.4K 159 15
                                    

🥀Happy Reading🥀

Beby menghela napas pelan membaca tulisan yang terdapat di dalam paperbag yang ditemukan di depan pintu rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beby menghela napas pelan membaca tulisan yang terdapat di dalam paperbag yang ditemukan di depan pintu rumah. Beby sudah bosan menerima makanan dari Rutger. Rutger selalu membawakan makanan setiap pagi, sungguh memuakkan. Walau makanan itu makanan kesukaannya, dia tidak bisa menerimanya karena itu dari orang yang dia benci.

"Dari papa mertua?" tanya Nichols yang tiba-tiba hadir di belakang Beby.

Beby berdecak kesal melihat Nichols yang datang tiba-tiba. Itu membuatnya kaget.

Nichols mengusap rambut Beby pelan. "Maaf Kutub, aku ngagetin," ujar Nichols yang paham Beby kaget terhadapanya.

"Jangan sebut papa mertua!" peringat Beby tak suka. Pengkhianat itu, bukanlah papanya.

Nichols langsung mengangguk patuh.

"Ambil," ujar Beby sambil menyerahkan paperbag itu kepada Nichols.

Nichols menggeleng kuat. "Aku alergi sama strawberry," ujarnya berbohong agar Beby mau menerimanya.

Beby menatapnya tidak percaya. Nichols tidak alergi terhadap strawberry. Dia tahu semuanya dari Kaylie. "Sejak kapan?" tanya Beby, menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menatap Nichols mengintimidasi.

Nichols menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Beby menyeramkan. "Sejak kamu kasih makanan itu," jawabnya sambil menyengir. "Makan aja, nanti strawberry cakes-nya nangis kalau gak dimakan."

Beby berdecih. "Emangnya aku anak kecil yang bisa dibohongi makanan bisa nangis, huh!" kesal Beby.

"Terima aja walaupun itu dari orang yang kamu benci. Kutub memang gak bisa hargai orang yang memberinya, tapi hargai makanannya. Kutub tahu, banyak orang di luar sana yang membutuhkan makanan," ujar Nichols berusaha memberi pengertian.

Beby mengangguk paham. "Ya udah, nanti di jalan kalau ketemu pengemis, kita mampir, kita kasih makanannya," ujar Beby sambil tersenyum, lalu melangkah menuju motor Nichols terparkir.

Nichols menghela napas pelan. Salah dia memberi pengertian. Sama seperti dirinya dulu ketika menaklukkan Beby, butuh perjuangan yang ekstra hingga Beby luluh. Rutger juga butuh perjuangan ekstra. Beby pasti akan luluh.

***


"Kutub, aaaaa," ujar Nichols sambil menyodorkan potongan strawberry cakes pada Beby. Pada akhirnya dia yang terpaksa menerima makanan yang diberikan Rutger pada Beby. Selama di jalan Beby tidak menemukan pengemis. Nichols diancam Beby agar mau menerimanya.

Beby menatap Nichols tajam. Nichols langsung berhenti menawarkan makanan yang diberikan Rutger kepada Beby, dan memakannya sendiri. Dari pada kena cuaca dingin pagi-pagi.

Beby kembali melangkah menuju ruang ujiannya. Beby berhenti melangkah dan berbalik ketika sudah berada di depan ruangan.

"Udah sana ke ruangan kamu," usir Beby pada Nichols yang asik makan.

NumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang