⚠REVISI⚠REPUBLISH⚠
⚠Cerita akan dibukukan!⚠ Beberapa part menagndung 21+⚠ Yang rishi mending skip.
Fake Love.
Ada yang menunggu dan ada yang merindu.
Ada yang pergi, bahkan ada yang setia menanti.
Ketika hati dirundung pilu, gelisah dan tidak menen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tanyakan pada hatimu! Cinta, ataukah hanya sesaat?" Jo Min gi masih terpaku mempertanyakan hatinya.
💔💔💔
Ruangan itu kini sunyi, dengan beberapa pasang mata tertuju pada kedua wanita yang sedang saling terpaku menatap kaku.
Heugh— Kim Mina seketika melepaskan cengkraman tangannya pada Ariana, tatapan mata yang sendu seakan membuatnya penuh dengan kekecewaan.
Ariana hanya berdiri kaku memandangi kedua tangannya yang telah berlumur darah, perlahan ia pun memegangi bagian perutnya yang telah bersarang dua peluru di dalamnya.
"Ariana." Jo Tae Yong sontak terperangah memperhatikan kekasihnya yang kini melorotkan tubuhnya bersandar pada dinding, berlumuran darah, terkulai lemah tak berdaya.
Jo Min gi hanya terpaku, namun air matanya mengalir deras hanya mampu memandangi istri tercinta terkapar dalam dekapan kekasihnya.
"Ya Tuhan, apa yang kau lakukan?" bentak Jo Tae Yong ke arah Kim Mina yang masih mematung di sana.
Tae Yong memegangi luka tembakan pada bagian perut Ariana yang terus menerus mengalirkan darah segar sampai ia berteriak.
"Haaagghh— Cepat panggilkan dokter!" pintanya dengan hysteris.
"Tae Yong." Gumam Ariana dengan menarik-narik kain bajunya.
"Bertahanlah!" pinta Tae Yong dengan merangkul erat, menahan tubuh Ariana dalam pangkuannya.
"Wanita— itu— akan— melukai Taehyung." Gumamnya dengan terbata-bata.
Tae Yong hanya terdiam mendengarkan kekasihnya terbata-bata.
"Tae- Yong-ah..." lirihnya.
"Kumohon, hentikan wanita itu, dia akan menyakiti Taehyung, dia akan melukai putra kita, Tae Yong—" Ariana berusaha untuk bangkit dalam keadaan sekarat.
"Ssssttt— kumohon tenangkan dirimu, Taehyung aman bersamaku!" ucapnya dengan mengusap lembut wajah Ariana. "Hah, putra kita bersama ayah dan ibuku, dia berada di tempat yang aman, aku telah mengirimnya ke Amerika!" ungkapnya dengan anggukan berkali-kali menampakan senyuman pasi, berharap agar Ariana merasa tenang dan tidak banyak bergerak.
"Benarkah?" lirihnya lagi.
Tae masih mengangguk dengan berlinang air mata lalu memeluknya.
Saat itu juga Ariana mampu melihat ke arah Jo Min gi yang masih terpaku di sana, namun pandangannya seketika memudar dan pingsan.
"Ari—" gumam Tae Yong dengan sesaat memandangi kembali wajah itu lalu memeluknya lebih erat.
