⚠REVISI⚠REPUBLISH⚠
⚠Cerita akan dibukukan!⚠ Beberapa part menagndung 21+⚠ Yang rishi mending skip.
Fake Love.
Ada yang menunggu dan ada yang merindu.
Ada yang pergi, bahkan ada yang setia menanti.
Ketika hati dirundung pilu, gelisah dan tidak menen...
Ruangan itu menjadi sunyi, isak tangisnya tak lagi pilu, berubah jadi lebih tenang.
Tuan Il Jung telah berhasil menenangkan Ariana, hingga wanita itu kini bisa duduk dengan perasaan nyaman.
"Nak, kau terlihat lelah, pulanglah dan jangan lupa untuk istirahat, bukankah ini hari terakhir mu di Min label? Kudengar, kau juga akan mengadakan pesta untuk nanti malam?"
Ariana mengangguk pelan. "Apakah tuan ingin menghadiri pestaku?"
Tuan Il Jung hanya terkekeuh mendengarnya.
"Tidak, lebih baik aku diam saja di rumah menikmati waktu istirahat!" ucap tuan Il Jung.
Orang tua itupun menyentuh salah satu pipi Ariana.
"Baiklah, aku harus pergi, semoga harimu selalu menyenangkan!" tuan Il Jung bangkit dan pergi dari ruangan itu.
Jo Min gi yang dari tadi hanya diam di tepi dinding pun kembali mendapat tatapan sengit dari ayahnya sendiri.
"Jangan mengganggunya!" ucap sang ayah seraya pergi dari hadapan Min gi.
Pria tsundere itu memandang ke arah Ariana yang sedang duduk di sofa, ia pun mendekat dan kembali meminta maaf.
"Maafkan aku!" ucapnya dengan berjongkok merangkul kedua tangan Ariana.
"Cukup!" Ariana melepaskan rangkulan tangannya, ia berdiri lalu menghindar dari hadapannya.
"Kau mau ke mana?" Min gi menahan lengannya.
"Bukankah sebelumnya sudah kukatakan padamu, aku akan pergi ke panti asuhan!" Ariana kembali melepaskan tangan Min gi dengan perlahan.
"Tunggu!" Min gi kembali meraih lengan itu, yang akhirnya hanya mengenai tali sling bagnya hingga putus.
"Ow..." seketika ia pun terpaku memandangi tali tas itu.
Ariana sontak memandangnya dan semakin merasa kesal karena ulah Jo Min gi hari itu. Dengan mengepalkan kedua tangannya, mendekat ke hadapan Min gi. "Kau harus menggantinya!" bentak Ariana dengan geram.
Tas branded yang mempunyai harga cukup mahal itupun akhirnya harus berakhir di tangan Jo Min gi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah, aku akan menggantinya, sebelum ke panti asuhan apakah tidak sebaiknya kita makan dulu?" Min gi mendekat mencoba untuk membujuknya.
"Aku akan makan sendiri!" ketus Ariana.
"Tidak, aku akan menemanimu!" ucap Min gi.
"Mengapa kau selalu menggangguku?" Ariana mengerjapkan mata merasa sangat muak dengan segala sikap Min gi terhadapanya.
