Harapan

92 12 29
                                        


Fake LOVE. 61

Harapan

"Percayalah, jika dia memang ditakdirkan untukku, maka sejauh apapun jarak memisahkan kita, dia akan tetap kembali padaku!"  Ariana.

💝💝💝

Beberapa waktu telah berlalu, Ariana telah siuman dari koma, memulai masa pemulihan ditemani oleh Jo Tae Yong yang selalu setia di sampingnya. Menyuapi makannya, serta membantunya untuk bergerak sedikit demi sedikit.

Ariana yang merasakan sedikit perbedaan pada postur tubuhnya, kini hanya berdiam memandangi pantulan dirinya pada cermin di ruang rawat inapnya. Terlihat jelas perutnya yang membucit membentuk seperti sebuah semangka besar bulat tertutup kain bajunya.

Ia masih terdiam, merenungi apa yang telah terjadi, menoleh pada kalender mengingat beberapa bulan yang telah ia lewati tanpa menstruasi. Lalu perlahan meraba perutnya, merasakan sesuatu yang bergerak di dalam sana.

Hatinya bergetar, ia tidak bodoh dengan mengabaikan apa yang terjadi pada dirinya, mengingatnya dan tahu betul bahwa itu adalah sebuah kehamilan, walaupun Jo Tae Yong masih belum memberitahukan padanya, mengingat bahwa dirinya memang baru siuman beberapa hari setelah hampir 2 bulan lamanya sampai luka tembakan di perutnya hampir mengering meski belum 100%.

Jo Tae Yong masuk ke dalam ruangannya dan mendapati Ariana yang sedang termenung di hadapan cermin, sedang memegangi perutnya.

Pria itu hanya berdiam diri akan bersiap menjawab segala pertanyaan Ariana padanya.

Setelah Jo Min gi mendatangi dirinya ketika malam Kim Mina dinyatakan tiada karena hanyut di sungai. Jo Min gi memintanya untuk tetap menjaga Ariana dan merawatnya, sementara ia harus menjalani beberapa proses hukum atas tiadanya wanita yang dulu masih berstatus istrinya. Setelah melewati serangkaian penyelidikan yang cukup panjang sampai ia pun dibebaskan dari segala tuduhan dan tindak pidana yang mengatas namakan Kim Mina. Sejak itu juga Jo Min gi terlepas dari belenggu hatinya, dan bisa terbang bebas menyambut dunia baru dalam hidupnya.

Namun sayang, Min gi yang merasa ragu hanya bisa memandangi Ariana dikala wanita itu sedang berjuang melawan maut dalam komanya. Ia merelakan Ariana pada Jo Tae Yong, memilih meninggalkan wanita manis itu dan pergi menjauh dari segala keterikatan, keluarga, hubungan, pekerjaan. Ingin hidup menyendiri selama beberapa waktu, ingin merasakan bagaimana indahnya dunia tanpa aturan, tanpa beban dan tanpa tanggung jawab yang telah mengekangnya selama ini.

Bukan tidak mencintai Ariana, ataupun ingin sepenuhnya pergi. Namun hatinya masih bertanya-tanya. "Cintakah atau hanya sesaat?"

Meninggalkan bagian dalam dirinya yang masih tersimpan, terjaga hangat sepenuhnya dalam Rahim wanitanya, Ariana. Membawa semua cinta, duka dan air mata, yang terus dibalut oleh rindu setiap hari yang tak bertepi

Jo Min gi kini bisa tersenyum dengan memandang langit, menghirup udara pagi, merasakan hangatnya sinar mentari, melangkahkan kaki ke sana ke mari, bergerak bebas sebebas merpati. Walaupun demikian, percayalah... ia tetap merindukan satu tempat di palung hatinya yang disebut dengan Cinta. Perasaan mendalamnya pada Ariana, hingga mencapai saatnya tiba, rumahnya, tempat yang selalu ia mimpikan, tempatnya pulang dan melepaskan semua lelah yang ada.

💔💔💔


Setelah Jo Tae Yong membawa Ariana pulang ke rumah tuan Go, dan menceritakan segalanya di sana. Taman hijau yang luas, dihiasi oleh beberapa bunga, masih terasa begitu kurang kala harus menerima segala kenyataan hidupnya.

Ariana hanya terpaku ketika mendengarkan penjelasan tentang semua yang telah terjadi. Rasanya, hanya sesaat dirinya memejamkan mata, namun ia telah ditinggal pergi oleh pria yang hampir setiap hari mengucapkan ingin bersamanya, menikahinya, bahkan sering memberinya kehangatan daripada kekasihnya sendiri.

Fake Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang