Spesial chapter untuk Baby Tae.
—Happy Reading—
"Bagaimana hasilnya?" Ucap seorang pria paruh baya kepada seorang dokter yang berhadapan langsung dengannya.
Dokter itu menyerahkan sebuah map biru kepada pria tersebut. "Apapun hasilnya, semoga ini yang terbaik untuk kamu dan keluargamu Ndra"
"Hm, aku pamit dulu." Pamitnya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Hm hm hm." Walau geram, dokter ber name tag Nando itu tetap membalas jabatan tangan yang diberikan oleh sahabatnya itu.
•••
"Bagaimana Pa?" Pertanyaan itu dilayangkan oleh sang istri ketika ia baru saja menginjakkan kakinya di mansion mewahnya.
"Papa juga belum tau, kita lihat sama-sama" Jawab sang kepala keluarga yang langsung duduk diantara keluarga kecilnya. Dibukanya map bersegel itu, matanya dengan jeli membaca huruf per huruf yang tertera disana.
"99,9% cocok." Ucap pelan pria itu. Semua sontak terkejut dan terdiam. Apakah ini mimpi?!
"A-anak kita Pa, hiks..." Lirih sang istri sembari merangkul suaminya.
"Kita menemukannya, Adik bungsu ku." Ucap pemuda itu yang masih setia membaca map itu.
"Dia kembali." Ucap remaja perempuan lainnya.
"Kita temui dia sekarang Pa." Ajak wanita itu yang masih setia berpelukan dengan sang kepala keluarga.
"Semua sudah disiapkan kan?" Tanyanya memastikan.
"Sebagian sudah Pa."
"Kalian dirumah saja, biar saya dan pak CEO yang menjemput dia."
"Iya Ma, lebih baik kita siap-siap aja dirumah. Kita percayakan semua pada Papa." Saut gadis itu yang ikut memberi pengertian.
"Yasudah, jangan lama-lama ya Pa?"
"Iya Ma, ayo kita jemput bungsu kita sekarang."
•••
"Yuno!!" Panggil Jaka sambil berlari menghampiri Yuno.
Yuno menoleh tersenyum manis ketika mendapati sang sahabat menghampirinya. "Tumben datang pagi, biasanya jam 7 baru datang."
"Hehehe, hari ini jadwalku piket."
"Oalah, yaudah ayo. Nanti tak bantu." Mereka berdua berjalan bersama menuju ke kelas dan langsung membersihkan ruang kelas ketika sampai.
Skip
Bel istirahat telah berbunyi 10 menit yang lalu. Kini Yuno dan Jaka tengah berada di kantin sembari menunggu pesanan makanan mereka. Tak ada yang memulai percakapan diantaranya, hanya ada suara berisik pengunjung kantin yang lain.
"Kak Raniya ndak masuk ya?" Batin Yuno dengan tangan yang sedari tadi memegang kotak bekal.
"Eh Yun, tadi Kak Raniya udah nyamperin kamu belum?" Tanya Jaka.
"Belum Jak." Jawab singkat Yuno.
"Jaka, Yuno ini pesanannya!" Ucap ibu kantin memberi tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
YULANO || Selesai
Teen FictionY U L A N O ••• Yulano adalah nama panggilan pemuda pendek dan imut itu. Terlahir dari keluarga yang kaya, tak membuatnya berbesar hati untuk memamerkan kelebihan yang ia punya. Ia juga mempunyai keluarga yang sangat menyayanginya, terutama ketiga k...