—Happy Reading—
Tok tok
"Baby?" Panggil seseorang dari luar kamar Yuno.
Yuno terkejut mendengar ketokan dan panggilan itu, dengan cepat Yuno bersembunyi dibalik gorden sambil menutup mulutnya menggunakan kedua tangan kecilnya.
"Mama masuk ya sayang?" Ucap orang itu yang diketahui adalah mama Chinda. Sedangkan yang sedang bersembunyi di balik gorden semakin menutup erat mulutnya.
Cklek
"Astaga!!!" Kaget mama Chinda saat melihat kondisi kamar Yuno sekarang.
Mata sipitnya menelisik setiap sudut ruangan ini untuk mencari sang penyebab masalah. Hingga matanya tertuju pada sebuah bayangan dibalik gorden. Kakinya melangkah menuju bayangan itu dengan pelan.
Saat sudah dekat, Chinda berkacak pinggang sembari berucap, "Yulano!" Panggilnya dengan nada nada dingin.
Yuno mendengar panggilan dengan nada seperti itu semakin mengeratkan tangannya agar tak menimbulkan suara apapun. Yuno tau, mamanya saat ini sedang marah karena ulahnya.
"Yulano." Panggilnya lagi namun dengan tangan yang akan menyibak gorden itu.
Srettt
Dia ketahuan, Yuno memejamkan matanya karena takut untuk melihat wajah mamanya yang dia tau sedang marah. Tangan Chinda perpindahan untuk menggandeng tangan Yuno. Namun saat Chinda akan berjalan, tangan Yuno semakin kencang menutupi mulutnya.
"Yuno, lepaskan tangan dari mulutmu." Titahnya namun tetap sama, Yuno menolak.
"Lepaskan, nanti kamu sesak." Perintahnya lagi.
Namun Yuno tetap menggeleng dengan pejaman matanya. Ah Chinda baru sadar sekarang, nada bicaranya yang membuat Yuno takut.
Chinda menarik nafas sejenak, "Yuno, lepasin ya? Nanti nafas kamu sesak sayang." Kini Chinda berucap lembut.
Namun Yuno tetap menggeleng dan enggan membuka matanya. "Mama marah, Yuno takut." Yuno berucap tak begitu jelas karena tangannya yang menutupi mulut. Tapi untungnya Chinda paham apa yang dikatakan Yuno.
Tangannya yang memegang tangan Yuno kini beralih menuju ke surai anak itu. Dan baru saja mendarat, tangannya terasa lengket dan apa ini?
"Kok rambut kamu lengket?" Tanya Chinda bingung dengan tangan terus mencari bagian rambut mana saja yang lengket.
Yuno mulai berani membuka matanya dan membuka bekapan pada mulutnya. Chinda yang melihat anaknya sudah mau membuka mulutnya pun menoleh.
Dan apa lagi ini?! Kenapa anaknya berjenggot dan berkumis?!
"Yaampun sayang, lihatlah wajahmu yang penuh dengan coklat itu!!" Heboh Chinda tak bisa menahan tawanya melihat wajah Yuno yang cemberut dan dipenuhi dengan coklat itu.
"Hahaha kamu mau mandi coklat hm?"
"Rambutmu juga penuh dengan coklat, mau cosplay jadi manusia coklat ya? Hahaha..." Ejek mama Chinda yang membuat hati Yuno sedikit tenang walau ia sekarang kesal sekarang. Untung mamanya tertawa dan bukan marah melihat kondisinya yang penuh dengan coklat ini.
•••
"Papa pulang." Ucap Endra dengan menenteng tas kerjanya.
Tidak jawaban, akhirnya Endra memutuskan untuk pergi kekamar Yuno. Dia rindu sekali dengan Yuno, karena hari ini dia berangkat sangat pagi kekantor jadi dia tak sempat bertemu dengan Yuno tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YULANO || Selesai
Teen FictionY U L A N O ••• Yulano adalah nama panggilan pemuda pendek dan imut itu. Terlahir dari keluarga yang kaya, tak membuatnya berbesar hati untuk memamerkan kelebihan yang ia punya. Ia juga mempunyai keluarga yang sangat menyayanginya, terutama ketiga k...