|Chapter 32| Drama Malam•

5.7K 632 21
                                    

—Happy Reading—

"Abang mau kemana? Yuno ikut!!" Sudah sedari tadi Yuno terus merengek agar Rafa mengajaknya pergi. Hal ini terjadi karena Yuno tadi dengan tak sengaja mendengar pembicaraan Rafa yang meminta izin untuk keluar pada Endra, dan berakhirlah seperti ini.

"Abang keluar malam Yuno, kamu dirumah aja ya? Em... Besok Abang ajak Yuno jalan-jalan deh, gimana?" Bujuk Rafa yang langsung ditolak oleh Yuno.

"Ndak mau!! Yuno mau ikut pokoknya!!" Kekeh Yuno dengan tangan yang disilangkan.

Rafa yang sudah tak tau harus membujuk dengan cara apa lagi pun memilih untuk menyerah. Netranya menatap Endra kemudian memejam sebagai kode agar ayahnya yang bergantian membujuk Yuno.

"Sini sayang." Ajak Endra sambil merentangkan tangannya pada Yuno.

Yuno menurut walau dengan perasaan kesalnya. Ia berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya sebagai tanda ia sedang kesal.

"Adek mau ikut hm?" Tanya Endra yang langsung mendapat anggukan setuju oleh Yuno.

"Kalau hari ini nggak ikut, besok aja gimana? Besok Bang Rafa ajak kamu ketaman deh, mau nggak?" Bujuknya dengan cara halus.

Yuno menggeleng cepat, "ndak!! Yuno mau ikut Bang Rafa sekarang!!"

"Adek, hari ini dirumah aja sama Papa ya? Kita... Kita buat kue coklat, gimana?"

"Nggak, Yuno nggak mau!" Ucap Yuno masih dalam pendiriannya.

"Yuno, ini sudah malam. Udara malam tidak baik untuk kamu. Kamu lebih baik dirumah saja dan biarkan abangmu menyelesaikan urusannya. Jangan merengek terus, kamu ini harusnya ngerti dong!" Ucap Endra yang tanpa sadar meninggikan nada bicaranya.

Yuno yang paham kalau papanya sedang kesal itupun langsung menunduk takut. Sedangkan Rafa yang sedari tadi memilih diam kini mulai bertindak.

"Dek?" Panggilnya pada Yuno.

Yuno tak menjawab, namun ia membalasnya dengan menggeleng. "A-abang pergi aja, Yuno mau tidur." Ucap Yuno kemudian berlari dari tempat itu.

"Yuno jangan lari!!" Peringat Rafa namun tak digubris oleh Yuno.

Bruk!!!

Benar seperti yang Rafa duga, adiknya itu akan terjatuh. Dengan perasaan khawatir, Rafa dan Endra langsung saja menghampiri Yuno yang sudah tengkurap dilantai.

"Dek, kamu nggak papa?!" Tanya Endra sembari membantu Yuno berdiri.

"Apa yang sakit? Kita kerumah sakit sekarang ya? Jamal!! Siapkan mobil!!" Teriak Endra.

Yuno menggeleng pelan dengan wajah tertekuk.

"Bilang sama Abang, mana yang sakit hm?" Kini Rafa yang bertanya dengan lembut, namun tetap dijawab gelengan oleh Yuno.

"Adek, bilang sama Abang ada yang sakit atau nggak? Kalau Yuno jujur, nanti Abang ajak jalan-jalan deh."

Tak langsung menjawab, Yuno justru terisak. "Hiks ini sakit," adunya sambil menunjuk luka lebam diarea bawah dagu.

"Yaampun, Pa luka Adek!!" Ucap Rafa memberi tau Endra.

Cklek

Tak lama setelah terdengar pintu itu terbuka, dengan tergesa-gesa seorang pria mendekat. "Mobil sudah siap Tuan"

YULANO || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang