-Happy Reading-
Bel pulang telah berbunyi 10 menit yang lalu. Namun Putra belum juga pulang kerumahnya. Dia masih setia menunggu Yuno yang tertidur di ruang kesehatan tanpa mempunyai niat untuk membangunkannya. Wajahnya yang terlihat kelelahan dan sembab itu membuatnya ingin setiap saat menatap wajah polos yang tengah tertidur itu.
Dilain sisi lain pula ada Rafa yang sedang mengamuk di markas geng nya. Fatah, Rayyan dan Yandra sedari tadi bingung dengan datangnya adik kelasnya itu yang tampak marah-marah tak jelas. Mereka juga bingung, Rafa masih menggunakan seragam sekolahnya yang artinya dia belum pulang kerumah. Lalu kenapa dia tidak bersama adiknya.
"Raf, lo kenapa sih? Coba cerita sama gue, lo jadi kayak orang gila kalau gini tau gak?!" Kesal Fatah karena sedari tadi Rafa marah-marah tak jelas.
"Argh!! Dasar tu Adek kelas nggak punya otak. Bisa-bisanya dia ngaruhin Adek gue. Putra, I will destroy you!" Marah Rafa sambil mengacak-acak ruangan itu untuk melampiaskan kemarahannya.
Yandra meringis melihat bagaimana marahnya seorang Rafa. Sedangkan Rayyan hanya menatap nanar ruangan kesayangannya ini karena baru saja dia bersihkan dan rapikan. Akh!! Rasanya dia ingin sekali menempeleng kepala Rafa sekarang juga, namun urung ketika menyadari situasi yang tidak memungkinkan.
"Udah dong Raf, ni ruangan baru aja gue bersihin." Ucap Rayyan karena terpaksa, jika diteruskan bisa ambruk ni ruangan.
Rafa menatap tajam kearah Rayyan. Sedangkan yang ditatap memalingkan wajahnya menghindari tatapan Rafa. "Lanjutin deh, nggak papa kok." Pasrah Rayyan, tak ada jalan lain selain ini. Mending ni ruangan yang rusak dari pada tubuhnya yang jadi samsak kemarahan Rafa.
"Rafa, tenangin diri lo dulu." Bujuk Fatah sambil mengguncang tubuh Rafa.
"Hah..." Rafa menghela nafas untuk meredakan amarahnya.
10 menit berlalu semenjak Rafa marah-marah tak jelas, anak itu kini sudah tenang dalam duduk manisnya.
"Ada apa? Coba lo cerita sama kita."Ucap Fatah dan diangguki dua orang lainnya.
"Bukan apa-apa." Jawab Rafa singkat.
Mendengar tolakan dari Rafa membuat ketiganya menghela nafas pasrah. Ya memang begitu kelebihan Rafa, sebesar apapun masalahnya pasti akan ia pendam sendiri.
"Btw, Adek lo mana? Bukannya pulang pergi sama lo ya?" Tanya Yandra yang membuat Rafa terkejut seketika.
Rafa melirik arlojinya, jam menunjukkan pukul 15.30. Dengan cepat Rafa menyambar jaketnya lalu keluar dari tempat itu tergesa-gesa.
"Bang Fatah!! Gue pinjem motor lo!!" Teriak Rafa dari luar.
Belum sempat Fatah menjawab ucapan Rafa, deru motornya terdengar semakin lama semakin menjauh.
"Bensin gue sekarat." Ucap Fatah sambil menatap kepergian motornya.
•••
Rafa melajukan motor sport berwarna hitam itu dengan kecepatan diatas rata-rata. Tak jarang pula para pengendara lain mengumpat atas perilaku ugal-ugalan Rafa.
"Gue salah. Yuno, tunggu Abang." Sesal Rafa dibalik helm full face nya.
•••
"Abang?" Panggil Yuno yang ada digendongan ala Piggyback oleh Putra.
"Iya." Jawab Putra pelan.
"Apa itu sakit?" Sekilas Putra tersenyum mendengar kekhawatiran yang diberikan Yuno, lalu menggeleng pelan.
"Tidak, ini tidak sakit. Bagaimana dengan tanganmu?" Tanya Putra kembali sambil melirik pergelangan tangan Yuno yang melingkar di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YULANO || Selesai
Teen FictionY U L A N O ••• Yulano adalah nama panggilan pemuda pendek dan imut itu. Terlahir dari keluarga yang kaya, tak membuatnya berbesar hati untuk memamerkan kelebihan yang ia punya. Ia juga mempunyai keluarga yang sangat menyayanginya, terutama ketiga k...