|Chapter 30| Es Krim•

6.1K 646 22
                                    

—Happy Reading—

Brak!!

Pintu itu terbuka cukup keras yang menyebabkan dua orang yang tengah berada didalam terlonjak kaget.

"Kamu nggak papa kan? Lio, apa yang terjadi?" Tanya Rafa sembari mengecek seluruh tubuh Yuno yang sedang duduk diatas brankar UKS.

Yuno meringis dengan tindakan Rafa yang terbilang cukup berlebihan. Tangannya dengan pelan menyingkirkan tangan Rafa yang masih mengecek tubuhnya. "Yuno nggak papa, Abang."

"Huh, syukur deh. Eh bentar,"

"Kok kamu keringetan?" Tanya Rafa saat merasakan rambut Yuno yang basah.

"Em... anu..." Gugup Yuno karena tak berani berbicara jujur.

Rafa beralih pada Lio, lalu menatap wajah Lio meminta penjelasan. Lio yang ditatap seperti itu langsung saja menatap Yuno.

"Jujur nggak?" Tanya Lio melalui kode mata.

Yuno menggeleng pelan, lalu tak lama mengangguk. Percuma berbohong jika Rafa adalah orang yang teliti, pikirnya.

"Yuno tadi dihukum lari keliling lapangan Bang." Ucap Lio yang membuat Rafa terkejut.

Mendengar itu, Rafa langsung saja beralih menatap Yuno yang sedang menundukkan kepalanya. Tangannya dibawa untuk memegang kedua pundak Yuno.

"Siapa yang hukum kamu?" Tanya Rafa pelan dan terkesan datar. Yuno tau jika Rafa sedang sangat marah. Ingin sekali ia jujur dan mengatakan jika guru itulah yang menghukumnya tadi, tapi dilain sisi ia juga tak tega dengan guru itu. Jadi Yuno memilih diam.

Rafa melepas pegangannya pada pundak Yuno, lalu beranjak menuju meja. Rafa membawa sekotak tisu lalu kembali mendekat pada Yuno.
Rafa mendongakkan kepala Yuno kemudian mengelap bulir-bulir keringat milik Yuno.

"Mau pulang?" Tawarnya dengan tangan yang masih mengelap keringat Yuno.

"Enggak." Jawab Yuno.

"Mau makan atau mau apa hm?" Tawarnya lagi.

"Enggak mau apa-apa." Jawab Yuno seadanya.

Rafa membuang tisu bekas keringat Yuno itu kedalam tong sampah. "Kamu disini sama Lio ya? Abang keluar dulu belikan kamu es krim." Ucap Rafa yang membuat Yuno langsung saja mengangguk semangat.

Sebelum beranjak, Rafa terlebih dahulu mengusak rambut Yuno, terkekeh kemudian pergi dari ruangan itu.

Cklek

"Eh, disini lo ternyata." Ucap Yandra saat menemukan keberadaan Rafa yang baru saja keluar dari ruang UKS.

"Adek lo gimana?" Tanya Fatah.

Bukannya menjawab, Rafa justru menyodorkan lima lembar uang seratus ribuan pada Rayyan.

"Eh?" Bingung Rayyan namun tangannya tetap menerima uang itu.

"Belikan es krim, terus kasih ke Yuno. Dia ada didalam." Ucap Rafa kemudian berjalan meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Kenapa sih?" Heran Rayyan pada tingkah Rafa yang menurutnya aneh.

Yandra mengedikkan bahunya kemudian merangkul pundak Rayyan, "skuy es krim!"

"Euy... Gas lah!!" Balas Rayyan sambil membalas rangkulan pundak Yandra.

"Ikut nggak?" Tanyanya pada Fatah.

Fatah membalasnya dengan gelengan kepala kemudian melangkah menuju ruang UKS. Sepeninggal Fatah, Rayyan dan Yandra juga mulai beranjak dari tempatnya menuju kantin.
Masa bodoh dengan yang namanya peraturan, anak sultan mah bebas.

YULANO || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang