|Chapter 31| Malu•

6.2K 636 31
                                    

-Happy Reading-

"Hhh... Gue udah nebak ini bakal terjadi." Guman Dion sesaat setelah membaca pesan singkat dari Fatah. Tak menunggu waktu lama, Dion berjalan menuju kamar sang adik.

Tok tok

Ketuknya pada pintu kamar Lio, namun tak ada respon dari dalam. Teringat sesuatu, mata Dion memincing kearah pergelangan tangannya. Ia menghembuskan nafas panjang saat menyadari ini masih jam satu, yang artinya Lio belum pulang dari sekolah atau sedang dalam perjalanan menuju pulang.

"Dor!!!" Kejut seseorang pada Dion ketika ia hendak berbalik.

Dion tak terkejut, sama sekali tidak terkejut. Hal itu membuat sang pelaku murung seketika. Dion yang melihat ekspresi adiknya itu menjadi kikuk, apa dia harus melakukan sesuatu?

"H-hah... Kaget"
Ucapnya berpura-pura kaget.

Lio memutar bola matanya malas, kemudian beranjak menuju kekamarnya.

"Abang masuk." Ucap Dion meminta izin.

"Hm." Balas Lio sambil meletakkan tasnya di meja belajar.

"Ada yang mau Abang omongin sama kamu." Ucap Dion memulai pembicaraan.

"Apa?" Tanya Lio tanpa mengalihkan perhatiannya dari aktivitas melepas atribut-atribut sekolahnya.

"Kamu yang bawa Yuno ke markas kan?" Tanyanya dengan serius.

Lio yang semulanya sibuk dengan aktivitasnya, kini beralih pada Dion. "Iya, emang kenapa?"

"Anak-anak nggak suka sama tindakan kamu itu. Perlu kamu ketahui, sebagian besar anak Elion itu benci banget sama anak Genaster. Dan dengan kamu membawa Yuno yang statusnya sebagai adik dari Rafa, itu membuat mereka salah paham." Jelas Dion dengan Lio yang terus menyimaknya.

"Tadi pagi Rafa dan Yuno dihadang oleh Tio." Lanjut Dion yang membuat Lio dilanda khawatir.

"Terus aku harus gimana Bang?" Tanya Lio saat perasaan bersalah mulai muncul.

"Nanti malam kita kumpul di markas, kita luruskan semua kesalahpahaman ini."

•••

"Yuno pulang." Ucap Yuno dengan riang sambil berjalan memasuki rumahnya.

Chinda tersenyum hangat melihat kedatangan kedua putranya itu. "ini sayang." Ajaknya sambil menepuk sofa disebelahnya.

"Tadi gimana sekolahnya?" Tanya Chinda sembari mengelus pucuk kepala Yuno.

"Em... Biasa aja sih." Jawab Yuno seadanya.

"Kalau Abang?"

"Biasa juga." Jawab Rafa.

"Mama punya sesuatu untuk Yuno, tapi Mama bakal kasih tau Yuno setelah Yuno ganti baju dulu."

"Apa Ma?" Tanya Yuno penasaran.

"Ada deh, mau tau nggak?"

"Mau!!" Seru Yuno sambil mengangguk antusias.

"Ganti baju dulu sana." Ucapnya yang langsung membuat Yuno menurut.

Skip

"Yuno udah ganti baju, jadi Mama mau kasih Yuno apa?" Tanya Yuno tak sabaran.

Chinda terkekeh gemas melihat tingkah Yuno yang seperti itu. "Coba buka kotak itu." Ucap Chinda sambil menunjuk sebuah kotak berbentuk balok dengan ukuran yang cukup besar.

YULANO || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang