|Chapter 29| Hukuman•

6.7K 635 16
                                    

-Happy Reading-

"Akh..." Ringis Rafa saat dahinya terbentur setir dengan sedikit kuat. Ringisan itu tak bertahan lama karena Rafa langsung menoleh pada adiknya.

"Kamu nggak papa?" Tanyanya khawatir dengan tangan yang mengecek kondisi adiknya.

"Sakit." Adu Yuno sambil mengelus dahinya.

"Sini coba Abang lihat." Mintanya dan dituruti oleh Yuno. Rafa mengecek apakah luka Yuno parah atau tidak. Tak lama kemudian ia bisa bernafas dengan lega karena hanya ada memar sedikit disana.

"Nanti kita obati ya?" Ucapnya dan diangguki saja oleh Yuno.

Kini Rafa beralih pada tersangka yang membuatnya mengerem mendadak tadi. Ternyata orang itu masih tetap dalam posisinya yaitu tepat didepan mobilnya.

"Kamu tunggu disini dulu, jangan turun." Peringat nya dan diangguki saja oleh Yuno.

Rafa turun dari mobilnya lalu menghampiri orang yang masih berada pada motornya itu.

"Elion." Guman Rafa saat matanya tertuju pada plat motor orang itu.

"Apa mau lo?" Tanya Rafa karena ia sudah tau apa tujuan anak-anak diluar gengnya.

"Mana Adek lo?" Tanya orang itu balik.

"Mau apa lo sama Adek gue?" Tanya Rafa berwaspada.

"Ck, gue nggak ada urusan sama lo." Decak orang itu sambil menghampiri mobil Rafa.

Tok tok

Tangan orang itu mengetuk-ngetuk kaca mobil tepat dimana Yuno duduk. Yuno memperhatikan orang itu dengan sedikit takut. Rafa yang melihat itu sontak saja mendekat kemudian menjauhkan orang itu dari mobilnya.

"Apa-apaan sih lo?!" Tanyanya Rafa tak suka.

"Gue mau Adek lo, woi turun lo!" Perintahnya sambil menatap tajam Yuno yang ketakutan didalam.

Rafa yang melihat perlakuan itu tak terima, dengan cepat ia mendorong tubuh orang itu hingga terjatuh ke aspal. Orang itu terkekeh sembari berdiri dari jatuhnya. Tangan orang itu tergerak untuk melepas helm yang masih ia kenakan.

"Bang Tio." Guman Yuno saat melihat wajah orang itu.

"Hh... Pawangnya galak juga ternyata." Ejek Tio sambil menatap Rafa sinis.

"Gue kesini cuma mau bilang agar dia, jauhi Lio. Gue nggak suka bocah itu deket-deket sama Lio dan satu lagi, jangan coba-coba lo ngehancurin geng gue dengan memanfaatkan bocah tengil kayak dia!" Ujar Tio kemudian pergi dari hadapan Rafa.

Tentu saja Rafa marah, siapa yang tidak marah jika adiknya dijelek-jelekkan seperti itu. Menghela nafas panjang kemudian kembali masuk kedalam mobil.

"Abang ndak papa?" Tanya Yuno.

"Enggak, sekarang kita lanjut kesekolah ya?"
Ajaknya dan disetujui oleh Yuno.

•••

Saat ini Yuno dan Rafa tengah berjalan bersama menuju kelas masing-masing, tapi Rafa lebih dahulu mengantar Yuno. Lorong ini terlihat sepi karena jam menunjukkan pukul 7.30 yang artinya jam masuk sudah berbunyi setengah jam yang lalu.

Rafa mengusak rambut Yuno sebelum melanjutkan langkahnya menuju kelas. Yuno memasuki ruang kelasnya dengan sedikit takut, Yuno tau dan mengerti jika ia sudah terlambat.

Saat tangannya hendak mengetuk pintu, tangannya tertahan oleh seseorang. Yuno menoleh dan mendapati seorang wanita lengkap dengan seragam gurunya.

YULANO || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang