|Chapter 6| Keluarga Sagra•

17.5K 1.4K 27
                                    

-Happy Reading-

Dan disini mereka sekarang, rumah besar dengan nuansa Eropa dilengkapi beberapa orang berbaju hitam berdiri di setiap sudutnya. Yuno memandang bingung rumah- ah, baginya istana itu dengan sorot mata kagum.

"Bang Arsen, ini dimana?" Tanya Yuno memberanikan diri untuk bertanya.
Sedangkan Arsen hanya menoleh lalu tersenyum manis sebagai jawaban. Yuno yang belum puas akan jawaban itu kembali bertanya, namun kepada orang yang tengah memangku nya itu.

"Pak, ini dimana?" Tanyanya sembari mendongak menatap polos kearah Endra.

Endra menunduk untuk melihat kurcaci kecilnya itu. "Nanti kamu tau sendiri."

Yuno mengalihkan pandangannya kearah jendela. Bibirnya sedikit mengerucut tanda ia sedang kesal karena jawaban itu yang tak sesuai dengan harapannya. Hal itu membuat Endra dan Arsen terkekeh kecil.

Tak lama kemudian, mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat dibagian teras rumah besar itu. Tanpa aba-aba, Endra menggendong tubuh Yuno yang membuat sang empu kaget tentunya.

"Eh Pak, turunin saya. Saya berat lo Pak." Ucap Yuno merasa tak enak.

"Tubuh seperti kapas ini kamu bilang berat? Tunggu 1 Minggu kamu tinggal disini, baru kamu tau mana yang namanya berat yang sesungguhnya." Balas Endra yang membuat Yuno diam seketika.

Jantungnya berdetak dengan cepat, apa dia sedang jatuh cinta? Ah bodoh, Yuno sedang ketakutan sekarang. Mereka melangkah menuju kedalam mansion itu, ruang tengah/ ruang keluarga tujuan mereka saat ini.

Saat sampai diruang keluarga, Yuno didudukkan disebuah sofa berwarna coklat itu. Ternyata disana tak hanya ada mereka, namun ada tambahan 3 orang lainnya.

"Kita bertemu lagi." Ucap pemuda itu yang diketahui adalah Rafa, lawan basket Yuno kemarin.

"Bang Rafa." Ucap Yuno memastikan.

"Iya, aku Rafa."

"Kamu Yuno?" Saut wanita yang tengah menatap Yuno dengan mata berkaca-kaca.

Yuno menoleh kearah wanita itu, "iya Bu."Jawabnya singkat.

Wanita itu berdiri kemudian memeluk Yuno dengan erat. Yuno yang tak tau menahu tentang Ibu itu, ia hanya diam tanpa membalas pelukan erat itu.

"Anak Mama, Yuno anak Mama." Ucap ibu itu sembari terisak.

Deg

"M-maksud Ibu apa?" Tanya Yuno yang terlanjur kaget.

"Kamu anak Mama sayang, panggil saya Mama, saya Mama kamu. Yuno anak Mama." Jelas Ibu itu dengan tangan yang masih setia memeluk tubuh kecil Yuno.

"Bang..." Panggil Yuno yang tak tau harus berbuat apa.

Seorang gadis lainnya yang juga sudah terisak mendekat kemudian memisahkan Mamanya dari Adik laki-lakinya.

"Maksudnya ini apa, Bang?" Tanya Yuno sekali lagi, namun yang ditanyai hanya diam.

Yuno beralih bertanya kepada bapak-bapak yang tadi menggendongnya. "Pak?"

Endra yang ditanyai mengambil sebuah map kemudian memberikan map itu kepada Yuno.
Yuno menerima map itu dengan bingung, kemudian membukanya. Mata sipit nya membaca dengan teliti, tiba-tiba matanya terbuka lebar.

"M-maksud gimana? Saya-"

"Ya, kamu salah satu keluarga kami Yuno. Keluarga Sagra." Potong Endra dengan segera.

"Bagaimana bisa? Saya itu anaknya Ayah Randi dan Bunda Tia, kalian siapa kok bisa mengaku-ngaku saya adalah keluarga kalian?!" Elak Yuno yang tanpa sadar meninggikan nada bicaranya.

YULANO || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang