19. Sembuh

544 35 1
                                    

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!!
.
.
.
.
.

HAPPY READING!!

.
.

☆☆☆


Kurang lebih tiga hari sudah Rian dirawat, sekarang Rian sudah diperbolehkan untuk pulang dan beraktivitas seperti semula. Namun jangan sampai kecapean yang membuat tubuhnya drop kembali.

Kurang lebih tiga hari juga sudah gue bolak-balik rumah sakit untuk menjaga dan mengurus Rian.

"Mas iso, ora?"tanya gue pada Rian saat Ia ingin turun dari brankar.

Rian mengangguk, "Iso yank"sahut Rian turun dari brankar dan mencoba untuk berdiri.

"Beneran? Bisa ngga?"ucap gue yang masih agak ragu dengan ucapan Rian.

"Injih yank! Insyaallah aku iso"sahutnya

Baru saja berjalan satu langkah Rian sudh kehilanan keseimbangannya dan membut Ia akan jatuh.
"Eh yank, yank"ucapnya langsung menggapai tangan gue, untung saja gue refleks cepat dan langsung memegangi Rian.

"Halah Mas, Mas. Makanya bilang aja toh kalo ora iso, ra usah gengsi kaya cewe"ucap gue sambil mencari posisinya nyaman untung memapah Rian.

"Ya kan ku kira iso yank, jadi dicoba dulu"sahutnya.

"Aelah ngeles mulu perasaan, kamu Mas, Mas"ucap gue diiringi gelengan kecil setelahnya.

"Ora ya"sahutnya

"Yowes sakarepmu Mas"

......

"Baru tau aku yank, kalau kamu iso bawa mobil"ucap Rian sambil memperhatikan gue yang lagi menyetir.

"Aku gitu loh Mas"bangga gue

"Udah paket lengkap kamu mah pokoknya, udah pas buat jadi istriku"ucapnya yang membuat gue saltong eh salting.

Gue berusaha mencoba untuk bersikap biasa saja.
"Mboh ngomong doang kamu mah, nanti ninggalin tanpa memberi kepastian"

"Aku serius! Jadi kamu mau aku nikahin terus dijadiin istri yank?"

"Ya jelas mau lah, masa cuma dikasih omong kosong doang terus ditinggalin sih"sahut gue spontan.

"Yaudah nanti kalau liburan panjang aku kerumah-mu, bawa keluargaku"ucapnya dengan penuh keseriusan.

"Aku tunggu loh ya! Awas aja kalau nggak"

"Injih yank tunggu aja"

"Injih Mas"sahut gue dan disambut tawa oleh kita berdua.

"Mobil saha iye teh Ting?"tanya Fajar kepada Ginting saat melihat mobil gue masuk area parkiran pelatnas.

"Mana aing tau Jay"sahut Ginting

"Terus apa yang lu tau Ting?"

"Cara untuk mencintai Mitzhi"sahut Ginting.

"Bucin aye lu mah Ting"Fajar menoyor kepala Ginting.

Gue keluar dari mobil, lalu berjalan kesebelah mobil gue untuk membantu Rian. Karena tak sengaja gue melihat Fajar dan Ginting yang tak jauh dari sini, dan mereka pun senang melihat kearah gue, gue pun memanggil mereka.

"Woy A! Ting! Sini!"teriak gue kearah mereka sambil melambaikan tangan gue.

Mereka menghampiri gue dengan penuh tanda tanya, "Aya naon La?"tanya Ginting.

YOU ARE MY HEART || MR Ardianto [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang