44. Positif

498 32 0
                                    

Mohon maaf ya karena jarang update beberapa hari ini! Dikarenakan sekolah saya lagi padet-padetnya. Mana tugas yang nggak berhenti berdatangan bikin saya pusing.

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!!
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING!!

.
.
.
.
.
.
.
.

☆☆☆



Usai mendapat desakan dan pencerahan kalau Lula itu sedang ngisi atau hamil, dan jadilah ia mencoba untuk membeli alat tes kehamilan.

Setelah pulang dari pelatnas, Lula berhenti dulu di apotik terdekat. Ia membeli test pack, apakah benar ia sedang hamil atau Rian saja yang sedang nggak enak badan. Audahlah ya, doain yang terbaik aja.

"Udah yank?"tanya Rian yang menunggu di mobil.

"Udah"sahut Lula sambil memasang sabuk pengamannya.

"Bismillah yang terbaik ya yank"

"Iya Mas! Aamiin"

Rian menjalankan mobilnya, sepertinya ia sudah tidak sabar menunggu kabar bahagia. Semoga saja hasilnya tidak mengecewakan.

Saat sudah sampai dirumah, Rian mendesak Lula agar cepat memeriksanya, alhasil Lula langsung pergi kekamar mandi yang berada dikamarnya.

Lula melafalkan doa didalam hatinya, agar hasilnya positif, tapi ia juga tak berharap lebih. Kalau dikasih alhamdulillah kalau ngga ya tetap bersyukur dan jangan pernah berhenti berdoa dan berusaha.

Sedangkan diluar kamar mandi ada Rian yang juga sedang mondar mandir berjalan tak karuan, sambil melafalkan doa didalam hatinya.

Tak lama pintu terbuka nampaklah Lula dengan aura-aura yang berbeda dari sebelumnya.

"Are you okay?"ucap Rian mendekat kearah Lula.

"I'm okay Dad!"sahut Lula kemudian, dengan perasaan yang amat sangat bahagia.

Ia tersenyum hangat kearah Rian, mengulurkan tangannya dan memperlihatkan hasil taspack didepan Rian.

Rian terdiam sebentar, mengambil alih taspack yang berada ditangan Lula, dan memperhatikan dengan teliti. Beberapa detik kemudian Rian tersenyum hangat dan langsung memeluk tubuh Lula.

Rian tidak berhenti mengucapkan kata terimakasih dan juga menghujani kecupan dikepala Lula. Sungguh, mereka berdua terlihat amat sangat bahagia.

"Makasih yank! Makasih!"

Lula mengangguk dalam pelukannya Rian.

"I love you Papa!"ucap Lula dalam pelukan Rian sambil menirukan suaranya seperti anak kecil.

Rian melepas pelukannya dan mensejajarkan kepalanya dengan perut Lula. Ia mengusap lalu mengecup perut yang masih rata tersebut.

"I love you to anak papa dan mama! Kamu baik-baik ya didalam sana"ucap Rian dengan penuh haru.

Lula yang melihat interaksi Rian dengan buah hatinya yang masih didalam perutnya tersenyum penuh haru.

"Iya papa!"sahut Lula dengan nada yang dibuat seperti anak-anak.

Rian kembali bangkit, lalu ia kembali memeluk Lula dengan penuh kasih sayang.

☆☆☆

"Assalamualaikum bu!"sapa gue dan Rian saat menelpon Umi, ibunya Rian.

'Wa'alaikumussalam nak! Ada apa toh? Tumben nelpon jam segini!"sahut ibunya Rian.

"Kita mau memberi kabar bahagia bu!"sahut Lula dengan senyum yang terus mengembang diwajahnya.

'Kabar apa nak? Bahagia banget kayanya!'

"Lula hamil bu!"
"Ibu akan punya cucu lagi"
Sahut Lula dan Rian berbarengan.

'Ini beneran toh nak? Alhamdulillah ya Allah! Jaga baik-baik Mas istrinya! Jangan kaya anak kecil lagi'ucap Ibunya Rian disebrang telpon dengan penuh haru dan kebahagiaan.

"Injih bu! Pasti Rian jagain"sahut Rian lembut.

Lama mereka saling berbicara dan bertukar kabar. Yang pasti bertanya tentang kondisi kesehatan, dan bertanya gejala hamil dan apa yang tak boleh dilakukan dan dimakan.

Kini mereka sudah berada dirumah orang tua nya Lula. Setelah mereka selesai memberi kabar gembira kepada keluarga Rian, kini mereka akan memberi kabar ke orang tua Lula.

"Assalamualaikum"ucap Rian dan Lula bersamaan.

"Wa'alaikumussalam! Eh anak Bunda kesini!"ucap Bunda yang kebetulan berpapasan diruang tamu.

Bundanya Lula langsung saja mendekat kearah Lula dan Rian. Lula menyalimi tangan Bundanya lalu memeluknya. Setelah itu Rian menyalimi tangan Bundanya Lula.

"Tumben banget kalian sore-sore begini kesini! Ada apa?"tanya Bundanya yang saat mereka sudah duduk di sofa yang berada diruang tamu tersebut.

"Mau tau aja, apa mau tau banget bun?"canda Lula sambil terkekeh.

"Mau tau aja! Emang ada apa sih?"

Rian memberikan sebuah kotak kecil yang sudah dihias menjadi terlihat cantik kepada Bundanya. Dengan penuh keheranan Bunda-nya menerima kotak tersebut, ia menautkan kedua alisnya bingung.

Lula dan Rian hanya tersenyum hangat kearah Bunda-nya.

"Buka aja Bun!"ucap Rian kemudian.

"Emang isinya?"

"Buka aja ih Bun! Ngga bahaya ko!"sahut Lula.

Bunda-nya pun membuka kotak kecil tersebut! Betapa terkejutnya ia saat mendapati sebuah kertas kecil yang bertulisan "Assalamualaikum nenek! Kakek!" Ia mengambil kertas tersebut, dan dibawahnya terdapat sebuah taspack dengan garis dua.

Terlihat Bunda-nya tidak dapat berucap lagi, terharu, bahagia bercampur dalam hatinya. Anak kecil yang dulu nangis ketika tidak melihat keberadaan orangtuanya kini akan menjadi orang tua. Waktu terasa terus berputar, membawanya kembali kesaat dimana ia melahirkan seorang anak gadis yang  cantik dengan bertaruh nyawa antara hidup dan mati. Dan kini sebentar lagi, anak itu akan merasakan hal yang sama seperti yang ia alami.

Langsung saja, ia memeluk sang anak yang kini telah mengandung darah dagingnya.

"Jaga baik-baik ya sayang! Kalau ada apa-apa langsung telpon bunda!"ucap Bunda-nya sambil terisak dalam pelukannya.

"Lula pasti akan jaga anak Lula Bun!"sahut Lula yang juga ikut menangis bahagia.

"Wah lagi pada ngapain nih! Kok peluk-pelukan"ucap Ayah-nya Lula yang baru pulang dari kantornya.

Lantas Rian langsung saja menyambut sang mertua lalu menyaliminya.

"Udah lama yan?"tanya Ayah pada Rian.

"Belum lama yah!"

Ayah-nya Lula mengangguk lalu beralih menatap Lula dan Bunda-nya yang masih berpelukan.

"Ayah juga ngga dipeluk nih?"

Lula melepaskan pelukannya lalu beralih memeluk Ayah-nya. Ayahnya dengan lembut mengusap kepala Lula.

"Assalamualaikum kakek!"ucal Lula yang kini telah berada dipelukannya.

Ayah-nya menatap bingung kearah Lula! Setelah itu ia menatap Rian dan Bunda dengan bergantian. Dengan wajah bingungnya, seakan bertanya-tanya kenapa.

Mereka bertiga tersenyum menatap sang Ayah dan sang suami.

"Kita bakalan punya cucu Yah"sahut Bunda bahagia.

☆☆☆
.
.
.
.
.
.
A
Y
A
.
.
.
.
.
.
.
.

Kamis, 3 FEBRUARI 2022

YOU ARE MY HEART || MR Ardianto [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang