42. Rian Aneh [part-2]

470 36 3
                                    


WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!!
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING!!

.
.
.
.
.
.
.
A
Y
A
.
.
.
.
.
.
.

☆☆☆



Fajar hanya bisa pasrah saat ia disuruh untuk berjoget oleh Rian. Dengan penuh keterpaksaan Fajar pun memulai untuk berjoget. Fajar berjoget ala-ala joget t*ktok yang lagi viral, yaitu pargoy.

Sudah banyak orang yang menonton Fajar, mereka datang tanpa diundang, karena mendengarkan sorak-sorakan yang sudah berada daritadi.

"Asekkk Jar!"teriak Jojo.

"Lanjutkan bakat lo Jar"kini giliran Ibul yang ikut menyoraki Fajar.

Bukan hanya menyoraki, tapi diantara mereka juga sudah ada yang memvidio aksi joget Fajar itu, bahkan sudah ada yang mempost ke igs mereka masing-masing.

"Stop!!"teriak Rian, yang membuat Fajar menghela nafas lega dan mengucapkan Alhamdulillah didalam hatinya.

Saat orang yang menonton mendesah kecewa, karena tidak ada yang mereka pertontonkan, Rian melanjutkan perkataannya.

"Ngga asik kalau ngga pakai musik! Vin, nyalain musiknya"ucap Rian dengan semangat yang membuat mereka semua bersorak kembali tapi lain lagi dengan Fajar.

"Wokey Jom!!"Kevin mengacungkan jempol-nya, kemudian membuka hapenya untuk menyetelkan lagu yang cocok untuk menjadi sound pargoy ala Fajar.

Musik sudah dinyalakan oleh Kevin, Rian segera menyuruh Fajar untuk langsung berjoget.  Mungkin kalian sudah pada tahu musiknya apa! Ya... musiknya itu 'Bilang Papamamantu kita so siap kesitu dengan versi musik buat pargoy nya.

Awalnya yang lain hanya menonton Fajar saja, tapi kemudian mereka semua ikut berjoget bersama dengan Fajar. Alhasil jadilah di depan asrama putri menjadi rame seperti sedang mengadakan party dadakan.

Saat mereka sedang asik-asiknya berjoget bersama, entah kenapa tiba-tiba saja Rian merasa mual.

"Hueekk....."Rian segera berlari kearah kamar mandi terdekat agar bisa langsung memuntahkan isi yang bergejolak didalam perutnya dan tidak akan berceceran kelantai.

"Mas! Kamu kenapa?"tanya Lula dengan setengah teriak dan terlihat khawatir.

Mereka semua melihat kearah Lula karena mendengar teriakannya.

"Kenapa La?"tanya Jorji yang kebetulan  lumayan deket dengan posisi Lula saat ini.

"Ga tau! Bentar ya gue nyamperin Rian dulu!"sahut Lula, lalu bergegas menunu kamar mandi untuk menghampiri Rian.

Lula memijat tengkuk leher Rian dengan lembut.

"Kamu kenapa Mas? Masuk angin?"

Rian menggeleng lemah, lalu berbalik badan kearah Lula. Terlihat wajah-nya lemas, dan bibir yang memucat.

"Apa yang kamu rasain sekarang?"

Lag-lagi Rian hanya menggeleng dengan lemah, lalu kembali akan memuntahkan isi perutnya.

"Hueekk.....hueekk.....hueekk......"

"Habis ini istrirahat aja ya! Ngga usah latihan dulu"

Rian hanya mengangguk lalu mendekap tubuh Lula. Rian merasakan ada kenyamanan dan pusing yang ia rasakan sedikit menghilang.

YOU ARE MY HEART || MR Ardianto [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang