4. Balikan?

1.1K 49 0
                                    

Warning!!
Typo bertebaran

.
.
.
.
.

HAPPY READING!!

.

.
.


.

☆☆☆

"Reyna?"ucap Rian memecahkan keheningan didalam mobil Rian yang masih terparkir di pelatnas.

"Iya Jom?"gue melirik kearahya.

"Aku mau ngomong serius sama kamu!"ucapnya sesekali melirik kearah gue

"Iya, mau ngomong apa?"gue menghadap ke arahnya

Rian menghadap kearah gue dan menggenggam tangan gue.

"Jujur ya Reyn, dari hatiku yang terdalam disaat kamu pergi hatiku merasakan sakit, aku sudah berusaha mencari keberadaan kamu, namun nihil aku tidak pernah bertemu denganmu. Tahun ini Allah mengabulkan doa-doa ku, aku dipertemukan kembali dengan kamu, jujur saja hatiku ini masih memendam rasa sayang dan cinta kepadamu!"ucapnya panjang lebar.

Rian menghela napas dan melanjutkan perkataannya.

"Maureyna Renita Aulula maukah kamu memulai hubungan baru bersamaku, Aku tau aku bukan lelaki sempurna yang menjadi idaman kaum hawa. Namun jadikan aku menjadi lelaki yang dapat menyempurnakan hidupmu" dia menghela napas sejenak "Aku hanya membutuhkan kata 'Iya atau 'tidak', namun aku berharap kamu mengucapkan kata iya untukku"

Rian berhenti sejenak dan menatap gue lekat.

"Maukah kamu menjadi pasangan dihidupku Maureyna Renita Aulula?"lanjutnya

"Jujur aja Jom, apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya. Sekuat apapun aku berusaha untuk melupakanmu namun tidak bisa, dan sampai saat ini dihatiku masih tersimpan namamu!"gue berhenti sejenak dan membalas tatapan Rian.

"Iya!, Aku menerima mu menjadi pasangan dihidupku"ucap gue yang langsung dihadiahi pelukan dari Rian.

......

Gue dan Rian telah sampai dirumah gue.

Ceklek (suara pintu)

"Assalamualaikum"ucap gue dan Rian

Gue berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh Rian dibelakangnya.

"Eh La!, udah pulang kamu?"ucap Bunda yang menyadari keberadaan gue, namun masih belum melihat kearah gue.

"Iya Bun!"jawab gue lalu nyamperin Ayah dan Bunda duduk di sopa ruang tamu sambil menonton tv.

Gue menarik tangan Rian agar duduk disebelah gue, karena saking serunya Bunda menonton tv dan Ayah membaca koran sampai tak sadar kalau ada Rian.

"Ehmm, kalau ada tamu tuh jangan dianggurin dong"ucap gue

"Tamu dari mana sih orang kamu yang dateng ko"jawab Bunda yang masih memperhatikan tv

"Kalau gitu tamunya Lula bawa pulang aja deh ya"

"Mau pulang kemana kamu ini kan rumah kamu"ucap Ayah setelah itu mereka berdua melihat kearah gue.

"Ehh, ada tamu ya, kok kamu ga bilang Bunda La"

"Lah kan udah Lula bilang, kalian aja yang ga percaya"ucap gue sambil memanyunkan bibir karena kesal

"Kamu pemain badminton itukan?"tanya Ayah

"Iya om!"jawab nya

"Nih mah kenalin namanya Rian Ardianto!"ucap gue

YOU ARE MY HEART || MR Ardianto [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang