28. Akhir Segalanya

463 32 6
                                    

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING!!

.
.
.
.
.

Selamat ber-overthingking


☆☆☆


Gue masih setia menunggu Rian yang belum sadar. Mungkin kalau Rian nggak nolongin gue dia ngga bakalan seperti ini. Rian perlu istirahat tapi bukan kaya gini.

Gue menghancurkan waktu istirahat-nya yang seharusnya bahagia. Bukan hanya Rian yang salah, gue juga salah kalau gue bersikap kaya gitu ke Rian.

"Maafin aku Mas, maaf"lirih gue terus-menerus.

Drrtt...drrtt...

Gue menghapus air mata gue, dan mencari-cari hape yang berbunyi.

Gue mengangkat telpon tersebut, dari Kevin.

'Jom lu dimana? Pergi ngga bilang-bilang'

"Rumah Sakit Vin"satu isakan lolos dari bibir gue.

'Lula? Ngapain Jombang dirumah sakit?'

"Hikss... dia nggak sadarkan diri Vinn, hiksss... setelah selesai darahnya diambil, buat didonorin ke gue, hiksss..."

'Jadi kata Mbak Wid lo dirumah sakit, bener dong?'

"Tau darimana lo Vin?"

'Si Jombang, nggak sengaja nabrak Mbak Wid'

"Oh"

'Rumah Sakit mana La? Biar gue kesana'

"Rumah Sakit ****"

'Oke gue otw'

Tutt..tutt..

Sambungan telpon terputus.

"Mas bangun dong, nggak cape apa tidur terus"

"Nggak kangen sama aku apa"

"Aku kangen lo sama kamu"

Gue terus saja terisak sampai tak lama kemudian, diluar sana terdengar orang ramai. Gue menghapus air mata gue, dan langsung menjalankan kursi roda gue.

Ceklek

"Kenapa kalian nggak langsung masuk aja sih njirr, ngga perlu berdebat dulu. Pusing gue dengernya"

"Elo sih pin"todong Fajar

"Elu juga Jay"todong balik Kevin

"Elo Pin"

"Elo Jay"

"Udah kalian masuk aja, biarin mereka berdua diluar"mereka masuk melewati Fajar dan Kevin yang sedang beradu mulut.

"Kenapa lu sama Jombang bisa masuk rumah sakit?"tanya Mbak Naf.

"Gue kecelakaan Mbak, kalau Mas Jom tak sadarkan diri setelah selesai diambil darahnya"jelas gue.

"Kok bisa lu kecelakaan?"tanya Meli.

"Ya namanya musibah Mel"sahut gue.

"Sekarang lu udah gapapa La?"tanya Jorji.

"Alhamdulillah, udah lumayan lah"sahut gue.

"Puji tuhan kalau kaya gitu La"

Gue bersyukur mempunyai teman kaya mereka, yang selalu peduli sama gue. Karena mereka berada disini, membuat gue tertawa kembali. Walaupun masih ada tersirat rasa khawatir di hati kecil gue.

YOU ARE MY HEART || MR Ardianto [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang