39. Hari-H [SAH]

519 35 8
                                    

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
A
Y
A
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


☆☆☆







H

ari ini, tepat pada tanggal 8 Januari 2022 hari bersejarah bagi gue dan Rian. Hari ini hari dimana gue berganti status menjadi seorang istri. Hari ini tanggung jawab atas gue yang harus ditanggung Ayah sudah berakhir, sekarang gue ada tanggung Jawab Rian untuk hari ini dan nanti.

Gue mengingat masa dulu, saat gue tak bisa kalau tak ada Ayah dan Bunda. Tapi hari ini gue harus bisa jauh tanpa Bunda. Gue memang bukan tanggungan mereka lagi, tapi kasih sayang mereka tetap selalu ada buat gue.

Ayah, Bunda terimakasih atas segala yang engkau berikan untuk anakmu ini. Anakmu ini tidak akan bisa berdiri seperti ini sampai sekarang jika tak ada kalian. Anak mu yang  satu ini sangat beruntung lahir di keluarga kalian. Jika anakmu ini sudah sah menjadi seorang istri, jangan pernah lupakan dan jangan pernah berhenti untuk memanjakan anakmu ini.

Seluruh isi hati gue, sudah dicurahkan pada tuhan yang maha kuasa. Saat ini gue sudah rapi dengan memakai gaun putih yang nampak elegan. Diluar sana Rian telah siap untuk mengucapkan ijab qabul, dan menjabat tangan Ayah gue.

"Akhirnya sahabat gue yang satu ini, hitungan menit lagi akan berganti status menjadi istri"ucap Risa yang memasuki kamar gue bersama Bunda.

"Cepet nyusul ya Sa"sahut gue dengan candaan.

"Doain ajalah secepatnya. Semoga ada yang cepet bawa gue ke altar."

"Aamiin"

Gue beralih menatap Bunda, dan langsung berhamburan memeluknya. Gue terisak dipelukannya.

"Bund hiks... maafin Lula ya"

"Udah ih, masa udah mau jadi istri nangis"

"Cengeng dia Bund"celetuk Risa, ya kita sudah lumayan deket kenal orang tua satu sama lain.

Sedang kan ditempat lain yaitu ditempat ijab qabul, terlihat Rian sedang menyembunyikan gugupnya.

Namun, alhamdulillah sekali Rian mampu mengucapkan ijab qabul dengan satu tarikan nafas saja.

"Saya terima nikah dan kawinnya Maureyna Renita Aulula Binti Sanjaya Danuarta dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sahhh"para tamu undangan bergemuruh mengucapkan kata sah. Membuat air mata gue tak terbendung, namun berusaha gue tahan.

Beberapa detik yang lalu gue telah sah menjadi istri seorang Rian Ardianto. Itu artinya tanggung jawab orang tua gue, sudah beralih pada Rian. Dimana waktu gue harus patuh sama orang tua, sekarang gue juga harus patuh pada suami gue.

"La, sekarang tanggung jawab kamu bukan di Ayah sama Bunda lagi sayang, tapi disuami kamu. Patuh sama perkataan suami ya, pernikahan itu nggak selamanya berjalan mulus, pasti ada masalahnya. Pesen Bunda cuma satu, bersikaplah dewasa ketika menghadapi masalah itu"ucap Bunda menasehati gue, menitikkan air matanya.

Gue langsung memeluknya, dialah Bunda gue, yang selalu ada buat gue. Gue ngga tau apakah gue sudah bisa membuat dia bahagia atau belum, yang terpenting gue selalu berusaha membuatnya bahagia.

YOU ARE MY HEART || MR Ardianto [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang