Benar-Benar Terjadi

176 37 4
                                    

....

Sosok cewe yang memanggil tadi datang menghampiri kami yang sedang duduk dikursi taman berdua.

Arah pandang gue langsung melihatnya dan menatapnya heran begitupun Bang Kica.

"kita pulang aja yok kak??" mohon Qela pelan kearah gue

Yaa orang itu adalah Qela...

Kalau kalian heran kenapa dia datang kesini, sama guepun heran. Padahal tadi gue meninggalkan dia bersama Rasya. Sekarang kenapa dia bisa ditaman dan....

Pandangan mata gue beralih kebelakangnya. Ternyata Qela diantar Bang Reza. Terlihat dari mobil yang baru saja pergi dari taman. Gue sangat mengenalinya, dan mobil itu adalah milik Bang Reza.

Tatapan gue beralih kembali ke Qela. Dia menatap Bang Kica seolah memberi kode dan menggeleng. Gue ga ngerti dengan maksud Qela.

"lanjutin bang" kata gue menatap Bang Kica kembali

Bang Kica langsung mengalihkan pandangannya ke gue yang tadi menghadap Qela.

Sebelum menjawab lagi, Bang Kica melirik Qela yang terus menggeleng dan memohon.

Semua itu tak luput dari pandangan seorang Caski, "lo kenapa sih Qel?" kesel gue ke Qela

"kalo lo mau pulang, kenapa ga bareng aja sama abang lo itu?" tunjuk gue marah dan berdiri

"bukan gitu kak" ucapan Qela memohon dan memegang tangan gue

"kakak masih belum terlalu pulih buat mengetahui semuanya" lanjutnya masih memegang tangan gue.

Tangan Qela gue lepas paksa, sambil tersenyum kecut kearahnya, "hhh? dan lo juga udah tau semuanya?"

Raut wajah Qela panik menutup mulutnya, "emang cuma gue yang jadi orang bego disini" sambung gue

Bang Kica menarik tangan gue, dan menyuruh gue untuk duduk kembali, "bukan gitu Ca"

"okay gue bakal jelasin, jadii..." Bang Kica kembali berhenti berbicara karna lagi-lagi Qela menghentikan dengan ucapannya,

"jangan sekarang Bang, please!!" mohon Qela ke Bang Kica

"kalau ga sekarang kapan lagi dek? gue mau Caski tau semuanya dari mulut gue bukan dari mulut siapapun!" tegas Bang Kica menatap Qela

Qela hanya menunduk takut dan terus menggeleng, gue yang melihatnya seperti itu merasa sangat iba. Tapi gue juga bener-bener mau tau segalanya.

"STOPPPPP!!!!!!" teriak seseorang yang sangat gue kenali suaranya.

****

"gimana kabar lo?" sapaan awal gue pada seseorang yang berteriak tadi

"yaaa seperti yang lo liat sekarang. Gue jauh lebih baik" jawabnya menekankan kalimat 'jauh lebih baik'

"hmmm iya sihh keknya" lanjut gue tersenyum kecut

Posisi kami yang saling menghadap depan membuat kami tidak tau ekspresi wajah satu sama lain saat membalas ucapan.

"lo sekarang punya banyak temen ya?" tanya gue lagi

"tanpa gue cari juga banyak yang nyari gue dan pastinya gue punya banyak temen" sombongnyaa

Seseorang itu adalah sosok sahabat gue dulu, maybe sekarang dia gamau dipanggil itu lagi.

Yaaa,,, sekarang gue bersama Sandri disatu café setelah tadi ditaman dia berteriak menemui gue, Qela dan Bang Kica.

Trus kenapa gue bisa disini berdua aja sama Sandri? Itu karena tadi ditaman ketika Sandri berteriak dan menghampiri kami.

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang