Pacaran???

186 40 8
                                    


Bahagia itu saat melihat orang yang kita sayang bahagia, walaupun diri kita sedang merasakan perasaan kesedihan.

....

"gue harus ngomong gimana sama kakak lo Qel soal itu. Sedangkan dia sama sekali ga cerita masalah lanjut sekolah di Jakarta" jawab Rasya.

Istirahat kali ini, Qela mengajak Rasya untuk jalan bareng kekantin karna ingin mengatakan persoalan Caski itu.

Sedangkan Caski dan Sandri sedang ke perpus untuk mencari materi terkait ujian pertama kelulusan mereka minggu depan. Rasya yang diajak Qela itupun meminta tolong kepada mereka untuk mencari buku buatnya, yang diangguki langsung oleh Caski.

Dia tak berpikir apapun soal Qela yang tak mengajaknya. Yang dia tau, ya itu cara Qela untuk mendapatkan perhatian Rasya. Padahal nyatanya, pertemuan mereka berkaitan soal dirinya.

Sementara Sandri yang mengkode kearah Qela hanya tersenyum dan bertingkah seolah menyemangati dan mendoakan semoga berhasil. Dia tak bisa membantu lebih soal membujuk Caski.

Mengingat Sandri takut kalo dia terlalu membujuk Caski malah membuat Caski, akan menjaga jarak dengannya nanti. Kalau Rasya , toh mereka baru kan bersahabat jadi tak masalah pikirnya.

"ya kakak tanya aja apa gitu? Yang berkaitan tentang lanjut SMA dimana gitu. Terus ajak sekolah bareng aja disini" masih dengan permohonan Qela.

"mmm bisa sih, tapi gue dapet apa nih kalo berhasil?" ujar Rasya menaikkan sebelah alisnya,
Qela berfikir, "apapun yang kakak minta pasti Qela kasih. Janji deh"

Mendengar ucapan Qela membuat Rasya tersenyum licik, "kalo minta Qela jadi pacar gimana?"

"HAAAA????" nada suara Qela meninggi, "pacar siapa kak?"

Rasya memutarkan kedua bola matanya malas, "yaa pacar gue lah Qel, masa pacar Pak Irfan!" sahutnya.

"mau kak..." antusias Qela yang sepersekian detik kemudian dia baru sadar akan ucapannya, membuat Rasya tersenyum melihat tingkah lucu dan manis adik sahabatnya itu.

Ucapannya kali ini sangat menandakan dia cewe murahan kalo gitu. 'oke Qela lo harus stay cool jangan jadi cewe gampangan' batinnya.

"ehemmm liat nanti deh kak" jawabnya lagi yang membuat mata Rasya menyelidik heran.

"gamau nanti ah maunya sekarang. Kalo ga gue gamau bantuin lo sama Sandri" balas Rasya lagi yang membuat Qela menjadi salah tingkah.

"lahh gimana sih kak? Kan itu keinginan kakak kalo berhasil bujuk Kak Caski" seru Qela yang bersikap sok jual mahal padahal dalam hatinya dari tadi mengiyakan.

"yaa gajadi. Kalo gamau ya gapapa. Gue gamau bantuin. Byee" ucap Rasya berdiri dan ingin segera pergi dari kantin, kalau saja tangannya tak ditahan oleh Qela.

"yaudah deh kak, Qela mau" jawab Qela menunduk malu.

Ekspresi wajah Qela yang menunduk itu membuat Rasya tak bisa melihatnya dan membuat dia berpikir macam-macam,

"kalo terpaksa gausah deh, gue..."

Ucapannya langsung diputus oleh Qela, "enggak kak sama sekali enggak, aku ga terpaksa kok, ini beneran dari dalam hati aku" balasnya tersenyum.

Hal itu membuat Rasya ikut tersenyum dan langsung memeluk Qela senang.

'kali ini gue berhasil. Walaupun lo bukan cinta pertama gue, tapi lo jadi pacar pertama yang buat gue bener-bener merasakan rasanya cinta berbalas itu sangat bahagia' Rasya bermonolog dalam hati.

Pelukan itu dibalas hangat oleh Qela, dan membuatnya tak kalah senang dalam hati, 'penantian gue akhirnya terwujud'

Kejadian itu tak luput dari pandangan semua orang yang ada dikantin. Tak terkecuali oleh sepasang sejoli yang baru saja memasuki area kantin hendak membeli minuman ketika mereka selesai mencari buku di perpus.

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang