Langkah Pertama

174 32 8
                                    

....

Malam makin larut. Namun, sepasang manusia yang berbeda gender ini tetap asyik menikmati pemandangan pasar malam didepan mereka saat ini.

Setelah adegan pelukan di café tadi. Mereka memutuskan untuk segera pergi, karna banyak pasang mata yang menyaksikan adegan romantis sekaligus sedih itu.

"clear kan bang? udah bisa diterima?" tanya Caski tersenyum menatap Kica

Adegan pelukan tadi diakhiri dengan keegoisan Caski yang diturunkan dan mengikuti permintaan abangnya juga kemauan Kica yang ingin menyelesaikan masalahnya.

Tidak ada yang tau pula bahwa dua pasang manusia yang bertukar pasangan itu sedang berada ditempat yang sama namun kursi berbeda.

Karena keadaan yang kurang pencayahaan dan kedua kursi yang berjauhan dan saling membelakangi membuat mereka tidak tahu satu sama lain.

Rencana yang disusun Kica dan Reza juga berakhir sejak Kica menemui Caski dan Sandri menabrak Reza di café tadi. Setelahnya mereka menjalankan misi mereka masing-masing dengan gebetannya.

****

Flashback on

"jadi gini..." Kica memutuskan pembicaraan yang menggantung itu

Karena kesal Reza langsung melayangkan pukulan yang menurut mereka lemah lah. Padahal itu sangat keras, "cepet elahh, gajadi gue bantu juga ntar" ancam Reza

"wehh sabar napa bro. ga sabaran banget jadi orang. Pantes Sandrinna gamau sama lo hahaha..."

Reza melotot mendengar perkataan Kica.

"eh sorry-sorry bro. Kidding doang. Ntar lo ga restuin gue sama Caski lagi hehehe" tawa Kica sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf V.

"besok kan kita tanding nih! Gue yakin adek lo sih bakal ga nonton. Jadi itu gue jadiin alasan biar gue bisa ketemu dia" lanjutnya.

"yakin banget lo keknyaa ga bakal ditonton crush hahaha.." tawa Reza menggema

"diem lo!! rencana ini juga bisa buat lo lebih deket sama crush lo kali" Kica menaik-turunkan kedua alisnya

Reza diem menyimak obrolan, "hahaha lucu ekspresi lo bro" Kica meraup wajah Reza

Muka Reza kesal, "oke-oke gue lanjut" Kica melanjutkan ucapannya

"jadi karena Caski ga dateng, gimana kalo sehabis kita tanding, lo ajak dia pergi keluar. Kalo misalnya kita menang, bilang buat rayain kemenangan tim basket sekolah. Tapi kalo kalah bilang aja, buat balas karna dia ga bisa nonton basket lo berakibat tim basket kita kalah. Gimana?" jelas Kica

Reza mengangguk-angguk, "oke juga rencana lo. Terus?"

"nanti kita ketemuan di café itu, lo pura-pura aja pergi kemana kek, oh kalo ga ketoilet aja" lanjut Kica

"terus?" Reza menjadi taksabaran.

"lo kayak tukang parkir lama-lama ya Za. Teras-terus doang!!" kesal Kica.

"hehehe sorry. Yaudah lanjutin!" cengir Reza

Walaupun Kica kesal, dia tetap melanjutkan obrolan rencananya itu, "nah pas lo ketoilet, ntar agak lama gue bakal dateng nemuin dia. Trus lo gausah balik lagi, karna gue udah nyamperin Caski. Nahh gitu!"

"udah gitu doang? Terus katanya bisa buat gue deket sama Sandri. Dibagian mananya Kica Roni Alvaro!!" kesel Reza

"ohh iya lupaa hehe" senyum Kica menunjukkan deretan giginya, yang membuat Reza memukul lengannya.

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang