Menanyakan Kembali :)

147 39 6
                                    


Jika disuruh pilih, memulai hal yang belum pernah terjadi atau menyudahi hal yang tak pernah dimulai. Keputusan apa yang akan kalian ambil?
It looks easy, but its so hard.

....

"gue marah sama lo San" ungkap Caski membuat Sandri menunduk.

"tapi karna lo sahabat gue dan kita baru aja baikan. Gajadi deh gue marah sama lo" lanjut Caski yang membuat Sandri langsung mendongak dengan mata berkaca-kaca.

Kemudian Caski membuka kedua tangannya meminta Sandri untuk memeluknya, karna jujur tubuh Caski masih sangat lemas. Aksinya itu langsung mendapat respon dari Sandri.

"makasihh Ca. gue emang bener-bener beruntung punya sahabat kayak lo" suaranya bergetar karna air mata haru menetes dari kedua matanya.

Caski melepas pelukannya kemudian menunjukkan senyum pucat di bibirnya, juga menghapus pelan air mata Sandri. Qela yang dari tadi berada diantara mereka juga tersenyum bangga karna melihat sikap dewasa kakaknya itu.

'gue bener-bener sangat bangga punya kakak kayak Kak Caski' batinnya berkata sambil berdoa, 'Ya Allah tolong selalu berikan kebahagiaan dan umur yang panjang untuk kakak ini'

"lo masih sakit gini ngapain masuk sih?" ujar Sandri melihat Caski yang masih pucat dan lemas itu.

"gue udah kelas 3 San. Gue juga gamau ketinggalan pelajaran lah" balas Caski yang dihadiahi senyuman ledek dari sahabat dan adiknya yang saling melirik.

"keknya kakak lo langsung ga lulus ya Qel, kalo gamasuk sehari aja" ledeknya kearah Qela yang langsung dihadiahi anggukan pasti dari Qela.

"bener kak. Perasaan guru aja minder karna kepintaran Kak Caski ini doi takut ketinggalan pelajaran" tambah Qela mengarahkan pandangan meledek ke Caski.

Dibalas senyum manis dibibir Caski walau masih terlihat pucat itu. Sepertinya untuk mengeluarkan gelak tawa sama kayak Sandri dan Qela membuatnya bertambah lemas.Itulah mengapa Caski hanya merespon dengan tersenyum saja.

Selang beberapa detik kemudian mobil Reza datang dan siap menjemput kedua adiknya. Melihat Reza keluar dari mobil membuat Sandri tersenyum malu.
Kejadian itu tak luput dari pandangan Caski, "gausah sok malu gitu San. Kayak sebelumnya aja kenapa sama pacar sendiri juga" senyumnya.

Mendengar ledekan Caski, Sandri hanya tersenyum dan berujar "lo juga bakal ngerasain hal yang sama kayak gue, kalo udah punya pacar Ca"

Raut wajah Caski kembali datar dan melamun dengan perkataan Sandri. Melihat perubahan itu, Sandri langsung mengalihkan pembicaraan "yaudah gih Ca pulang istirahat. Lo butuh banyak istirahat keknya. Nanti sore gue maen deh kerumah lo kalo lo udah baikan" balasnya

Caski tersenyum, dan membalas "mau maen sama abang pake segala alesan gue sih San. Tapi its okay gue tunggu. Btw lo gamau ikut balik bareng?" ajaknya,

"gausah deh Ca, ntar tambah lama lo mau istirahat" tolak Sandri.

"gapapa kok. Gue ini cuma capek aja tadi abis belajar" elak Caski yang melihat mata Reza melotot kearahnya.

"yaampun kak lo pucet banget ini. Kakak kenapa dek? kok bisa pucet banget gini. Kan tadi abang udah minta bantuan adek buat liatin kakak" omel Reza kearah Qela.

"iya bang. Qela juga udah minta bantuan Kak Rasya kok sama Kak Sandri juga, tapi tadi gapapa. Ini pas mau pulang aja Kak Caski lemes dan pucat lagi" bela Qela.

Melihat nada Reza yang meninggi dengan adek bungsunya, Sandri juga berujar "iya bang gapapa kok. Tadi Sandri juga jagain Caski dikelas, bener deh keknya dia kecapean aja" usapnya dilengan Reza.

K I S A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang