Sejauh apapun jarak terpisah, sehebat apapun masalah menghadang. Tuhan selalu tau cara untuk menyatukan takdir itu :)....
"kayak mana hubungan lo sama Sandri bro, aman?" celetuk Kica dikantin sekolah mereka saat jam istirahat ini.Reza yang masih mengunyah bakso dalam mulutnya langsung menelannya kala melihat Kica menyusulnya, "aman bro lancar"
"btw ngapain lo disini. Tadi gue ajak kantin gamau ikut? Lah ini lo nyusul!" lanjut Reza
"bukannya gamau, tapi belum. Gue ada urusan tadi keruang guru bentar, biasa masalah olimpiade" jawab Kica mantap
Gelengan kepala yang Reza berikan untuk merespon sambil berujar, "lo gila banget sih Ki, baru juga jadi siswa baru udah direkrut aja ikut olimpiade bulan depan"
Pesanan makanan Kica sampai dimeja, dia mengucapkan terimakasih dan membalas ucapan Reza, "bukan mau sombong. Tapi lo jangan lupa kharisma gue waktu SMP dulu. Gue kan selalu berhasil bawa pulang piala buat sekolah kita dulu hahaha"
"ga cuma lo doang kali, adek gue ga kalah keren tau!" ceplos Reza
Seketika tawa Kica berhenti, sehingga terjadi suasana keheningan untuk beberapa saat sampe Reza kembali membuka omongan, "lo ga ada niatan buat deketin adek gue lagi Ki?" tanyanya hati-hati
Selesai memakan satu sendok nasi gorengnya, Kica mendongak menatap intens Reza, "lo udah ngebolehin?" antusiasnya
Sebenarnya waktu Kica dan Sandri putus kala itu. Kica berniat langsung ingin kembali berjuang mendapatkan cintanya.
Namun, lagi dan lagi Reza menghalanginya, berdalih "Gue gamau adek gue terpuruk lagi kalau sampe tau kalian putus gara-gara dia. Lagian lo sama Sandri baru putus"
Padahal kala itu, baik Sandri dan Kica sudah memberitahu Reza kalau mereka memutuskan hubungan karna sudah merasa adanya ketidakcocokan. Walaupun tak dipungkiri salah satunya akibat Caski juga.
Tapi bukan alasan kuat, Caski yang membuat Sandri memutuskan Kica. Karna Sandri sudah menyadari keegoisannya kala itu. Nyatanya sekarang dia sudah mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dari Kica yaitu Reza.
"kalo itu buat Caski bahagia gue bolehin" balas Reza mantap tanpa keraguan
Ucapan Reza yang tak ragu itu membuat nyali Kica ciut, takut malah kebalikannya yang terjadi. Raut waja Kica menjadi tegang.
Melihat raut wajah Kica yang langsung berubah, Reza menaikkan satu alinya heran, "kenapa? Lo takut?"
Seakan mengetahui isi otak Kica, lantas dia menunduk khawatir sambil melanjutkan kembali makannya.
Melihat itu, Reza juga kembali melanjutkan memakan baksonya yang tadi sempat membuatnya menjadi lapar.
****
"lo mau ngerjain dimana Ca?" tanya Sandri hati-hati menemui Caski dibangkunya
Caski yang sedang menunduk menulis sesuatu, seketika mendongak mendengar pertanyaan seseorang yang dari suaranya sangat dikenal itu.
"ohhh hmmm" Caski berfikir sejenak, "ehh tanya Rasya aja deh, gue bingung" lanjutnya pelan
Hari ini, Pak Irfan membagi kelompok untuk mengerjakan tugas secara bersama. Kebetulan Caski, Sandri dan Rasya satu kelompok. Sehingga membuat keaadan canggung ini terjadi.
"ehh Sya, kita ngerjain dimana?" senggol Caski ke lengan Rasya yang lagi membaca novel itu.
Merasa terganggu, dia menutup novelnya dan menatap Sandri lalu Caski bergantian, "lo ganggu gue aja sih!? Terserah kalian lah dimana, gue ngikut aja. Gue selesein bentar nih dikit lagi bacaannya"

KAMU SEDANG MEMBACA
K I S A H
Teen FictionDihadapkan pada dua pilihan sulit, gadis belia yang masih menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama, menemukan seorang cowo yang bisa membuatnya lupa dengan masalah keluarganya. Disisi lain, sahabatnya juga menyukai cowo yang sama. Gadis itu berfiki...